Arham Rasyid, warga Kendari yang punya ikatan keluarga dengan Morowali lewat istrinya, baru-baru ini membagikan pengalamannya. Ia mengaku tak terlalu kaget dengan ramainya isu "negara dalam negara" yang belakangan mencuat.
"Soal ini sudah sering saya bahas," tulisnya. "Setiap kali mudik ke kampung istri di Morowali, pasti saya tuliskan pengamatan saya. Jadi ya sekarang ketika orang ribut-ribut isu itu, saya sudah enggak heran lagi."
Kilas balik ke mudik Lebaran 2023, Arham mengungkapkan sederet kejutan. Selama ini ia mengira hanya ada satu perusahaan tambang besar di Morowali, yaitu IMIP di Bahodopi. Ternyata, ada lebih dari itu.
PT IMIP atau Indonesia Morowali Industrial Park memang yang paling dikenal. Mereka mengelola kawasan industri nikel terintegrasi di Bahodopi. Intinya, mereka yang memegang kendali kawasan dan memfasilitasi investor China untuk beroperasi di sana.
Menurut penuturan sumber terpercaya kepada Arham, IMIP sendiri sebenarnya tidak berproduksi di Bahodopi. Mereka lebih berperan sebagai pemilik lahan yang menyewakan tempat kepada investor China. Sistemnya sudah begitu mapan – teknologi pengolahan lengkap, unit produksi dengan kapasitas jutaan ton, semuanya sudah jalan sebelum ekspansi ke Bahodopi terjadi.
Bagi yang pertama kali menginjakkan kaki di Bahodopi, pemandangannya benar-benar di luar bayangan. Kecamatan kecil ini berubah total. Rasanya seperti tersesat di masa depan. Jalanan dipenuhi pekerja dengan helm kuning, sementara sulur-sulur pabrik bagai tentakel gurita raksasa yang mencengkeram kuat tanah Morowali.
Yang lebih mencengangkan lagi, mereka bahkan punya pulau pribadi dengan hotel bintang lima dan helipad. Cuma bisa diakses investor dan petinggi perusahaan. Bayangkan, hotel bintang lima di tingkat kecamatan, sementara di ibukota provinsi saja belum tentu ada.
Arham mengaku kadang capek sendiri mengkritisi dampak lingkungan dan dominasi asing di sana. "Menyelisihi korporasi besar seperti ini ibarat menggantang asap," keluhnya. Di sisi lain, banyak warga dan pemerintah daerah yang merasa diuntungkan. Banyak orang kaya baru bermunculan. Isu gunung yang digunduli seolah tenggelam oleh gelombang kesejahteraan yang dijanjikan.
Artikel Terkait
Surat Hati Muhamad Kerry di Tengah Badan Kasus Korupsi Pertamina
Gerbang Tol Karawang Barat Dibersihkan, 171 Bangunan Liar Diruntuhkan
Gus Yahya Bantah Pemberhentian, Sebut Surat dari Syuriyah Tidak Sah
Reformasi 1998 Dicopet, Bara Kemarahan Menyala di 173 Kota