Dua Sisi Mata Pedang Latihan Gabungan TNI
Oleh: Budi Saks
Ada dua titik merah di peta yang sedang jadi perhatian utama: Kepulauan Bangka-Belitung dan Kabupaten Morowali. Di sanalah, puluhan ribu personel TNI dari tiga matra dikerahkan dalam latihan gabungan berskala masif. Jumlahnya mencapai 41 ribu personel benar-benar operasi militer terbesar belakangan ini.
Yang menarik, latihan ini digelar atas perintah langsung Presiden Prabowo Subianto. Di Bangka-Belitung, TNI AL mengepung dua jalur laut utama. Tak lama sebelumnya, Prabowo bersama Kejagung dan Menkeu melakukan sidak ke wilayah itu. Mereka membongkar jaringan mafia timah yang sudah berakar puluhan tahun. Jaringannya ternyata melibatkan pejabat sipil, militer, hingga kepolisian yang bekerja sama dengan mafia internasional.
Kalau lihat peta, jelas sekali betapa mudahnya jalur penyelundupan timah langsung menuju perairan internasional lewat Selat Malaka, lalu ke LNU, dan LCS. Fakta itu membuka borok selama ini: pengawasan Bakamla, AL, dan Polairud ternyata bobol.
Di sisi lain, jalur laut utara itu juga bukan wilayah biasa. Di sana ada "nine dash line" klaim China, yang sempat diberi kelonggaran oleh pemerintahan Jokowi. Amerika bahkan menyebut kawasan itu sebagai "hot spot" potensial untuk konflik Pasifik di masa depan.
Artikel Terkait
Sekadau Perkuat Kolaborasi Lahan dan Hutan untuk Kepastian Hukum
Kemenkum Kalbar Perkuat Perencanaan Anggaran Lewat RPATA
Nusron Wahid Soroti Ketimpangan Lahan: Korporasi Kuasai 48 Persen HGU dan HGB
Ranperda Koperasi dan UMKM Sintang Disempurnakan untuk Dongkrak Ekonomi Lokal