Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali Kembali Tunjukkan Sikap Arogan, Usai Kepada Aktivis Kini Wartawan

- Jumat, 28 Juni 2024 | 19:15 WIB
Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali Kembali Tunjukkan Sikap Arogan, Usai Kepada Aktivis Kini Wartawan



MURIANETWORK.COM -Setelah berseteru dengan sejumlah aktivis yang akan menggelar aksi menuntut pencopotan dirinya sebagai Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, kini beredar percakapan Ahmad Rizali yang disebut telah menantang wartawan.


Hal ini bermula saat Rizali dimintai tanggapan mengenai berita berjudul "Pj Bupati Muaraenim Akan Dilaporkan" yang ditayangkan oleh media lahataktual.com.



Menanggapi pertanyaan tersebut, Rizali lantas memberikan jawaban yang dinilai menantang awak media.


"Silahkan saja... 1000 media pun silahkan. Kalo perlu 100.000 media," jawabnya.


Bukti tangkapan layar percakapan itupun beredar luas di berbagai grup percakapan, termasuk yang diterima oleh redaksi Kantor Berita RMOLSumsel pada Kamis malam (27/6).


Pernyataan Rizali ini membuatnya dinilai sebagai pemimpin yang baper, arogan dan anti kritik. Seperti yang diungkapkan oleh pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar.


Menurutnya, setiap pemimpin pasti memiliki karakter kepemimpinan yang berbeda. Namun khusus untuk Rizali, sejak kemunculannya menjadi Pj Bupati Muara Enim, sosok ini menurut Bagindo tak pernah lepas dari kontroversi.


Mulai dari pelaporan terhadap aktivis yang mengkritiknya hingga terakhir melontarkan pernyataan yang dianggap menyinggung profesi aktivis dan media.


"Dari awal saya melihatnya tak lepas dari kontroversi. Makanya, timbul anggapan kalau dia anti kritik," ujarnya.


Seharusnya, kata Bagindo, sebagai Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali dapat bekerja secara profesional dan objektif dalam mengelola pemerintahan serta mengatasi berbagai tantangan yang ada di Muara Enim.


"Seorang Pj kepala daerah itu ditugaskan untuk menjalankan roda pemerintahan. Tapi kalau masalah yang timbul seperti ini terus, habis saja waktu dengan pekerjaan dengan hal yang tidak substansial," ucapnya.


Halaman:

Komentar