Bagindo mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan melihat permasalahan dari dua sisi.
"Dia tidak boleh baper (terbawa perasaan) dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah, tapi aktivis dan pegiat lainnya juga jangan gampang tersulut emosi. Jadi harus seimbang, karena karakter orang itu berbeda-beda jangan disamakan," terangnya.
Di pihak yang sama, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel Ocktaf Ryadi juga menyayangkan sikap Ahmad Rizali yang menjawab pertanyaan awak media dengan nada meremehkan sekaligus menantang tersebut. Menurut Oka -sapaan akrabnya, Rizali memberikan contoh yang tidak baik sebagai seorang pejabat publik.
"Sebagai pejabat publik, harus bisa melayani termasuk media. Tidak layak menjawab konfirmasi seperti itu. Lebih baik dia menjawab no comment kalau memang tidak mau menjawab," ungkapnya.
Merasa Paling Berkuasa, Siapa di Belakang Ahmad Rizali?
Sikap Rizali terhadap aktivis dan awak media ini menjadi cerminan buruk demokrasi karena dinilai arogan dan antikritik.
Direktur Suara Informasi Rakyat (SIRA), Rahmat Sandi mengatakan, Ahmad Rizali seharusnya memberikan penjelasan atau klarifikasi, bukan membalas dengan komentar yang menghina dan merendahkan orang lain.
"Sikap seorang pemimpin seharusnya mencerminkan kedewasaan dan kemampuan untuk menerima kritik dengan lapang dada. Kalau responsnya malah menghina atau merendahkan, artinya dia belum pantas jadi pemimpin," tuturnya.
Sementara itu, pihak redaksi telah berupaya meminta konfirmasi kepada yang bersangkutan namun hingga berita ini diturunkan, Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali yang dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
AS Sita Kapal Tanker Raksasa di Perairan Venezuela, Trump: Kita Simpan Saja
Ekspor Sawit Indonesia Siap Merambah Pasar Eropa, Tantangan EUDR Menanti
Mobil Listrik Melaju, Insentif Pemerintah Menguap: Dilema di Tengah Lonjakan Penjualan
BYD Atto 1 Guncang Pasar, Geser Innova sebagai Raja Penjualan November