Mengejutkan! Pengamat Curiga Bareskrim Polri Sengaja Beri Kode Ini ke Masyarakat Soal Ijazah Jokowi

- Selasa, 27 Mei 2025 | 17:15 WIB
Mengejutkan! Pengamat Curiga Bareskrim Polri Sengaja Beri Kode Ini ke Masyarakat Soal Ijazah Jokowi




MURIANETWORK.COM - Ahli Epidemiologi sekaligus Pegiat Media Sosial, Dokter Tifauzia Tyassuma baru-baru ini mengunggah pandangan terbaru dalam polemik dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).


Lewat cuitannya di X @DokterTifa, ia menuliskan dalam konferensi pers terkait isu ijazah palsu Jokowi, ia menemukan beberapa kejanggalan dan keraguan.


"Matematika bisa digunakan untuk menjawab, apakah Bareskrim ragu-ragu tentang keaslian ijazah, sehingga mereka memberikan kode-kode kepada masyarakat, antara lain: Tampilan foto dari fotokopi ijazah, Diksi "identik" tulis dokter Tifa dilansir X Selasa, (27/5/2025)


Tifa juga menyinggung program wajib yang dilalui Jokowi saat menimba ilmu di bangku perkuliahan.


"KKN di Semester 6, ketidakjelasan cara uji dokumen, dll" jelasnya.


Dengan itu, Tifa meminta agar publik tidak serta merta menyimpulkan, namun mengarahkan ke penjelasan dan pandangan terbarunya dalam menanggapi kasus yang masih terus bergulir.


"Mari kita cermati paparan dr Tifa dengan theorema Bayesian, rumus probabilitas dan hasilnya: taraf kepercayaan pre konpers 70% turun drastis post konpers menjadi 34%!," sambungnya.


Sementara di unggahan YouTube milik dokter Tifa terlampir di X, yang berjudul "Bareskrim Ragu? Dokter Tifa Buktikan Dengan Probabilitas Matematika".


Tifa memberikan penjelasan secara luas terkait beberapa kejanggalan yang ditemukan, salah satunya ketidakpercayaan masyarakat.


"Mencermati konferensi pers Bareskrim tanggal 22 Mei 2024, yang mencengangkan adalah bukan saja taraf ketidakpercayaan publik terhadap keaslian ijazah," ujarnya.


Ketidakpercayaan publik yang semakin meningkat hingga 90% itu, berdasarkan hasil perhitungan big data dengan sampel 500.000 orang yang sudah dirilis di RH Channel dan Kompas TV.


Dengan itu, Tifa menyebut bahwa konferensi pers Bareskrim membuat publik semakin ragu dengan keaslian ijazah Jokowi.


Menurutnya, mungkin ada pihak Bareskrim yang juga ragu atas keaslian ijazah tersebut. Karena tidak ada kata 'ijazah asli' yang keluar hanya kata 'identik'.


Dugaan tersebut lahir karena ketidaktegasan Bareskrim, membuat Tifa mempertanyakan beberapa hal, apakah ada sesuatu yang disembunyikan atau diragukan?


Adapun pernyataan itu muncul, seiring dengan tutur Tifa yang mengatakan bahwa Bareskrim hanya memperlihatkan foto copy ijazah atau bukan ijazah asli.


Adapun yang harusnya diperlihatkan yakni; dokumen asli, verifikasi independen, bukti analog atau bukti langsung.


Padahal ini menyangkut legitimasi mantan Presiden Republik Indonesia di dunia hukum dan forensik yang seharusnya tidak ada istilah 'identik'.


Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Kini Viral Metadata Skripsi Jokowi di ETD UGM Dibuat 2018!




Beredar video viral di akun Facebook bernama Abdullah Al Qarni, yang mengulas metadata skripsi Presiden Joko Widodo. 


Dalam video itu, sang kreator memaparkan langkah-langkah forensik digital yang diklaim untuk mengecek keaslian skripsi Jokowi. 


Ia menyebut, file skripsi ini baru dimasukkan ke repositori digital UGM pada Februari 2019 dan diedit pada April 2025.


Video tersebut menunjukkan skripsi Jokowi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi…” (judul lengkap tidak disebutkan) yang didaftarkan di ETD (Electronic Theses and Dissertations) UGM. 


Metadata file PDF skripsi disebut dibuat pada 19 Februari 2018 pukul 01.12 WIB, menggunakan Phantom PDF Printer 7.3.4, dengan font Times New Roman dan Helvetica. 


Hal ini memicu pertanyaan di kalangan warganet mengenai otentisitas skripsi tersebut.


Dalam video itu, pembuatnya mengaitkan waktu unggah file skripsi dengan munculnya buku kontroversial Jokowi Undercover yang sempat memicu polemik publik. 


Ia menuding ada upaya pengunggahan ulang skripsi untuk merespons tudingan masa lalu.


👇👇



Bareskrim Tegaskan Ijazah Jokowi Sah


Namun demikian, Bareskrim Polri sebelumnya telah menegaskan bahwa dokumen ijazah Presiden Jokowi asli. 


Dir Tipidum Bareskrim Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro pada 22 Mei lalu menyebut hasil uji forensik menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam laporan tuduhan ijazah palsu yang dilayangkan oleh beberapa pihak.


“Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, antara dokumen dan pembanding identik, yaitu berasal dari satu produk yang sama,” tegas Djuhandhani.


Ia menambahkan, proses penyelidikan sudah rampung. 


Pemeriksaan 39 saksi termasuk alumni dan pengajar Fakultas Kehutanan UGM, serta hasil digital forensik pada ijazah membuktikan keasliannya.


Sementara itu, pihak UGM melalui kuasa hukum Ariyanto menegaskan bahwa data skripsi Presiden Jokowi sudah sesuai standar pengelolaan dokumen akademik. 


“Pencatatan ulang di repositori digital adalah hal lumrah, tapi tidak mengubah substansi keaslian skripsi,” ujarnya.


Pakar forensik digital menekankan, metadata file PDF memang bisa memperlihatkan waktu konversi dokumen, tetapi tidak serta-merta menjadi bukti pembuatan konten skripsi tersebut. 


“Skripsi fisik asli tetap jadi acuan utama,” kata pakar forensik yang enggan disebutkan namanya.


Dengan demikian, polemik video viral ini menjadi pengingat betapa mudahnya keraguan disebarkan lewat potongan metadata di era digital. 


Namun, kejelasan status ijazah Jokowi sudah ditegaskan oleh Bareskrim—bahwa Presiden ketujuh RI ini benar lulusan UGM.


Sumber: Fajar

Komentar