Bagi Erlita (35), ibu tiga anak yang tinggal di Bandung, urusan memenuhi gizi anak-anaknya dulu kerap bikin pusing. Penghasilannya yang pas-pasan, ditambah suami, dari jasa memasang kancing dan memperbaiki baju rajutan, harus menutupi semua kebutuhan. "Kalau ditotal penghasilan berdua itu Rp 4 juta," ujarnya suatu Kamis di rumahnya. Angka itu jelas di bawah UMR.
Dengan kondisi itu, beban terasa makin berat setiap pagi. Ia harus menyiapkan uang jajan untuk dua anaknya yang sudah sekolah. "Biasanya saya kasih Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per anak per hari," katanya sambil menghela. "Lumayan banget kalau tiap hari harus mikir itu."
Namun begitu, suasana mulai berubah. Kedua anaknya yang bersekolah di SD dan SMP kini menjadi penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Beban Ekonomi pun Terasa Lebih Ringan
Sejak anak-anaknya mendapat MBG, beban Erlita perlahan berkurang. Program ini menyediakan satu kali makan lengkap di sekolah, dengan lauk, sayur, dan buah yang diatur sesuai kebutuhan nutrisi.
"Ya lumayan, ga perlu bingung mikirin cara menuhin gizi anak, kan udah diatur di sekolah ya," ucap Erlita.
Dampaknya langsung terasa di kantong. Pengeluaran hariannya untuk jajan dua anak, yang biasanya Rp 20-30 ribu, nyaris hilang. Uang itu kini bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. "Cukup terbantu ya. Uangnya bisa dipake mereka buat jajan sepulang sekolah, soalnya di sekolah udah dikasih makan. Jadi seneng aja," ceritanya.
Artikel Terkait
Preman Cakung Beraksi, Sopir Truk Dicekik hingga Dipalak di Lampu Merah
Bibit Siklon 95B Menguat, Sumatera Siaga Cuaca Ekstrem
Perayaan Hari Guru Berujung Petaka, Lantai Sekolah di Banyumas Ambles
Utusan Rahasia Trump Dikirim ke Putin, Upaya Damai Ukraina Masuki Babak Baru