Bandara Morowali: Kedaulatan yang Hilang di Balik Kawasan Industri

- Rabu, 26 November 2025 | 08:50 WIB
Bandara Morowali: Kedaulatan yang Hilang di Balik Kawasan Industri

Ketika pintu keluar-masuk barang dan manusia dibiarkan tanpa pengawasan negara, yang dipertaruhkan bukan cuma potensi pajak dan penerimaan ekspor. Kedaulatan itu sendiri yang jadi taruhannya.

Pernyataan Menhan Sjafrie bahwa "tidak boleh ada negara di dalam negara" bukan alarm kosong. Itu kritik telak yang menandai kelengahan berkepanjangan. Bagaimana mungkin kawasan industri raksasa seluas 4.000 hektare punya bandara sendiri, sementara aparat negara seolah tak berdaya menjalankan fungsi pengawasan sepenuhnya?

Jika benar ada pergerakan tenaga kerja asing, barang tambang strategis, hingga logistik sensitif yang keluar-masuk tanpa prosedur resmi, ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini ancaman bagi kedaulatan ekonomi dan keamanan nasional.

Di tengah ambisi Indonesia jadi pemain utama industri baterai dunia, celah seperti ini ibarat undangan terbuka bagi kebocoran kekayaan alam, penyelundupan, dan eksploitasi yang tidak memberi nilai tambah bagi rakyat.

Pemerintah tidak boleh lagi menutup mata atau berdalih tidak tahu. Perlu langkah tegas dan terbuka:

Pertama, audit menyeluruh terhadap operasional bandara IMIP. Kedua, penempatan Bea Cukai dan Imigrasi secara permanen, bukan parsial. Ketiga, hak akses penuh bagi aparat penegak hukum ke seluruh kawasan industri. Keempat, transparansi kepada publik atas hasil investigasi dan tindakan korektif.

Perusahaan mana pun yang berinvestasi di sini harus tunduk pada hukum nasional. Tidak boleh ada entitas bisnis yang berdiri seolah di atas negara. Pemerintah harus memastikan "kehadiran negara" bukan sekadar jargon dalam pidato, tapi nyata dalam tindakan dan pengawasan.

Karena bila negara tidak hadir dalam pengelolaan kekayaan alamnya sendiri, yang akan mengambil peran adalah pihak lain. Rakyat Indonesia hanya akan jadi penonton di tanah sendiri.

Sudah saatnya kita bertanya keras: ini negeri siapa? Kita tunggu tindakan nyata dari Presiden, pemimpin bangsa jika memang mau menyelamatkan NKRI. Negara tidak boleh absen di langitnya sendiri. Jangan main-main.

Tabik!


Halaman:

Komentar