Menyingkap Warisan Banjar: Dari Masjid Tua hingga Pasar Terapung Lok Baintan

- Selasa, 25 November 2025 | 19:25 WIB
Menyingkap Warisan Banjar: Dari Masjid Tua hingga Pasar Terapung Lok Baintan

Menyelami Jejak Budaya di Bumi Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan itu seperti peti harta karun yang menyimpan kekayaan budaya Banjar. Jejaknya masih terasa kuat, berakar dari masa kesultanan, kehidupan sungai, dan percampuran etnis seperti Banjar, Dayak, dan Jawa. Alamnya memang memesona, tapi justru warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun inilah yang bikin siapa pun terkagum-kagum.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan karakter masyarakat sini, wisata budaya adalah pintu utamanya. Lewat destinasi-destinasi ini, kamu bisa memahami kisah masa lalu, keseharian, hingga nilai-nilai spiritual yang masih mereka pegang teguh. Berikut beberapa spot bersejarah yang wajib dikunjungi.

Kampung Budaya Banjar di Kuin: Jejak Kejayaan di Tepian Sungai

Kawasan Kuin di Banjarmasin punya peran sentral dalam sejarah Kalimantan Selatan. Di sinilah Kesultanan Banjar tumbuh sejak abad ke-16 dan bertahan lama.

Masjid Sultan Suriansyah: Saksi Bisu Penyebaran Islam

Masjid tertua di Kalimantan Selatan ini dibangun di era Sultan Suriansyah, sang raja pertama Banjar yang memeluk Islam. Arsitekturnya unik banget, perpaduan antara budaya Banjar kuno dan sentuhan Islam klasik.

Ciri khasnya antara lain atap tumpang bertingkat, tiang dan dinding dari kayu ulin tua yang kokoh, serta mimbar ukiran asli peninggalan kesultanan. Masjid ini bukan cuma tempat ibadah, tapi lebih seperti museum hidup yang bercerita tentang perjalanan bangsa Banjar.

Kompleks Makam Sultan Suriansyah

Lokasinya tak jauh dari masjid. Kompleks makam kerajaan ini sering dijadikan tempat ziarah dan refleksi. Di sini, kamu bisa menelusuri silsilah kerajaan dan peran kesultanan dalam menyebarkan Islam di Kalimantan.

Rumah Adat Bubungan Tinggi: Simbol Kebanggaan Banjar

Kalau lihat rumah adat Bubungan Tinggi, kamu langsung tahu ini adalah simbol kejayaan dan status sosial bangsawan Banjar di masa lampau. Struktur kayu ulin yang kuat dan atapnya yang menjulang tinggi jadi ciri khas yang sulit ditemukan di daerah lain.

Dulu, rumah ini cuma untuk keluarga kerajaan atau pejabat tinggi. Sekarang, kamu bisa melihat langsung ruang palidangan untuk menerima tamu, ruang panampik untuk upacara adat, plus ukiran kayu motif halilipan dan sisik naga yang detail. Intinya, Bubungan Tinggi ini bukan cuma bangunan, tapi cerita hidup tentang struktur sosial dan filosofi masyarakat Banjar.

Pasar Terapung Lok Baintan: Legenda yang Masih Hidup

Pasar Terapung Lok Baintan sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, ketika sungai jadi urat nadi perdagangan. Uniknya, transaksi masih dilakukan di atas jukung atau perahu kayu, kadang pakai sistem barter.

Yang bikin menarik, mayoritas pedagangnya adalah perempuan Banjar yang disebut ba’jual. Aktivitasnya dimulai saat matahari terbit, menciptakan pemandangan perahu-perahu berwarna-warni yang fotogenik banget. Pasar ini jelas bukan sekadar tempat jual-beli, tapi semacam pameran budaya masyarakat sungai yang diwariskan turun-temurun.


Halaman:

Komentar