Jakarta - Lembaga riset IndoStrategi baru-baru ini merilis temuan survei evaluasinya terhadap sejumlah program unggulan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengumpulan data sendiri berlangsung sepanjang pertengahan Oktober hingga November 2025.
Survei ini melibatkan 510 responden yang tersebar di seluruh 34 provinsi. Mereka mewakili 104 lembaga pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Menurut Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, komposisi responden di setiap jenjang pendidikan cukup beragam.
Secara umum, penerimaan publik terhadap program-program Kemendikdasmen ternyata cukup tinggi. Terutama di kalangan guru dan orang tua. Namun begitu, ada beberapa catatan menarik yang patut disimak.
Misalnya, untuk program SPMB, angka awareness guru mencapai 95% dengan dukungan 88%. Orang tua tak kalah tinggi, sedangkan persentase murid justru lebih rendah: awareness 85% dan dukungan hanya 78%. Pola serupa terlihat di program lain, meski dengan variasi yang berbeda-beda.
Di sisi lain, Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat justru menjadi yang paling disukai. Angka dukungan dari guru bahkan mencapai 93,5%, sementara orang tua dan murid juga menunjukkan respons yang positif dengan angka di atas 85%.
Tapi ceritanya jadi lain saat membahas Program Deep Learning. Kesenjangannya cukup mencolok, khususnya pada kelompok murid. Dukungan mereka hanya 41,5%, jauh di bawah guru (93%) dan orang tua (84%).
Artikel Terkait
Perjalanan 36 Tahun Guru Ida: Gaji Rp 750 Ribu dan Setia Menembus Macet Surabaya
Kisah Savina dan Seragam Sekolah yang Tertimbun Abu Semeru
Makan Bergizi Gratis: Antara Cita-Cita Besar dan Realitas di Lapangan
Dari Fobia Sentuhan Hingga Autisme, 5 Drakor Ini Angkat Kisah Karakter dengan Kondisi Psikologis Langka