Program Koding dan AI juga punya dinamika sendiri. Di sini, justru orang tua yang pemahamannya paling rendah, hanya 51,2%. Sementara guru berada di 72,5% dan murid 60,5%.
Yang paling memprihatinkan mungkin hasil untuk Tes Kemampuan Akademik. Ini program dengan penerimaan terendah. Apalagi di kalangan murid, di mana optimisme mereka cuma 38%.
Soal akses informasi, guru jelas yang paling diuntungkan. Sekitar 86,8% mereka mendapat sosialisasi resmi. Orang tua dan murid? Jauh di bawah. Bahkan untuk pemberitaan formal, murid cuma 22,2%.
Ali menegaskan, meski secara umum program pemerintah diterima dengan baik, tapi pendekatannya harus lebih terarah. Khususnya untuk murid dan daerah luar Jawa.
Berdasarkan temuan ini, IndoStrategi memberikan tujuh rekomendasi. Poin utamanya: strategi komunikasi harus lebih tersegmentasi, guru perlu diposisikan sebagai motor program, dan konten teknologi pendidikan harus disederhanakan agar lebih aplikatif.
Mereka juga menekankan pentingnya membangun mekanisme partisipasi publik. Tujuannya jelas: melibatkan murid, guru, dan orang tua secara langsung dalam evaluasi dan penyempurnaan program ke depannya.
Artikel Terkait
Tunjangan Guru Honorer Naik, Kuota Beasiswa Ditingkatkan Pemerintah
Bandara Tanpa Izin di Morowali Buka Suara, TNI Dikerahkan ke Kawasan Tambang
Mendikdasmen Soroti Beban Berat Guru: Mereka Bukan Sekadar Pengajar
Trump Coret Tiga Cabang Ikhwanul Muslimin dari Daftar Organisasi