Di Brussels, tepatnya pada hari Kamis (20/11), Menteri Luar Negeri Sugiono hadir dalam forum penting Pertemuan Tingkat Menteri Palestine Donor Group (PDG). Acara yang cukup strategis ini dipimpin langsung oleh Dubravka Šuica, Komisioner Uni Eropa untuk Mediterania, dan Mohammad Mustafa, Perdana Menteri Otoritas Palestina.
Dalam forum tersebut, Sugiono bersikap tegas. Gencatan senjata di Gaza, menurutnya, harus benar-benar nyata dan permanen. Tidak boleh setengah-setengah. Lebih dari itu, langkah ini harus menjadi batu loncatan menuju pemulihan kemanusiaan yang menyeluruh dan yang tak kalah penting terwujudnya negara Palestina yang merdeka berdasarkan two-state solution.
“Menlu Sugiono menyampaikan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza tetap mengkhawatirkan meskipun telah tercapai kesepakatan gencatan senjata. Menlu Sugiono menegaskan bahwa pemulihan yang efektif hanya dapat dicapai apabila setiap bantuan kemanusiaan serta proses rekonstruksi dan pembangunan, senantiasa berpusat pada pemerintah dan rakyat Palestina,”
Demikian bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri yang dirilis pada Sabtu (22/11).
Artikel Terkait
Pembacokan Maut di Pasar Gaplok Berawal dari Selingkuh
Eks Hakim MK Sebut Penanganan Kasus Ijazah Jokowi sebagai Peradilan Sesat
Kolaborasi Tak Terduga: Sape Bertemu Djembe dalam Ne Baruakng Urban 2
Trump dan Mamdani: Saat Musuh Bebaskan Diri dari Jerat Reagan