Pesan sakral itu dibalut dalam atmosfer milenial. Cukup dengan satu anak kalimat pendek, pesan ini berhasil mengusik perhatian khalayak. "Ayo, Jagain"—dialek khas anak muda yang sederhana, tidak neko-neko seperti rangkaian kata dalam surat cinta. Pilihan diksi yang tepat dan selaras dengan konteks kekinian, membuat pesannya langsung nyantol di benak.
Ahmad Najib sendiri dikenal sebagai figur muda yang karib dengan hal-ihwal beraroma seni tradisi. Namun begitu, kepeduliannya terhadap lingkungan tak diragukan. Sebelum menjabat Ketua DPW PAN Jawa Barat, pria ini sudah lebih dulu memimpin Fraksi PAN DPR-RI di Senayan. Kepercayaan kuat juga disematkan langsung oleh Ketum PAN Zulhas yang sehari-hari menjabat sebagai Menko Pangan.
Visualisasi pesan ini pun tak kalah menarik. "Ayo, Jagain BUMI KITA!" ditemani gambar seekor penyu hijau—spesies laut yang kerap tercemar polusi dan terancam punah.
Publikasi luar ruang berukuran jumbo ini muncul di saat yang tepat. Ketika cuaca ekstrim tak berkesudahan dan bencana alam melanda berbagai daerah, termasuk banjir Jakarta. Pesan sederhana ini menjadi pengingat akan keniscayaan hubungan alam dan manusia. Sebuah imbauan berkelanjutan untuk menjaga bumi dari kerusakan. "Ayo, Jagain BUMI KITA!"—tiga kata yang sarat makna."
Artikel Terkait
Politiser Golkar Ditetapkan sebagai Tersangka Usai Aniaya Pramugari di Pesawat
Demokrasi di Ujung Tanduk: Proyeksi Gerakan Sipil ASEAN dan Ujian Berat Indonesia
Lampung-Banten Resmi Ajukan Tuan Rumah PON 2032, Siapkan Dana Awal Rp1 Miliar
Program Makan Gratis Serap 300 Kilogram Kedelai per Dapur Setiap Hari