Saat ini, AKBP B masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah. “Dia sudah kami amankan sejak kemarin dan masih diperiksa,” kata Kabidpropam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, saat bertemu dengan ratusan mahasiswa Untag yang mendatangi Mapolda, Rabu (19/11/2025).
Mahasiswa datang menuntut transparansi. Mereka diterima pula oleh Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio dan Kabid Humas Kombes Pol Artanto. Saiful meminta mahasiswa bersabar. “Kami butuh waktu. Proses ini tidak bisa serta merta, karena nanti hasilnya harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya. Ia berjanji, jika ada yang main-main dalam penyidikan, laporkan saja. “Kami sikat.”
Siapa sebenarnya AKBP B? Dari informasi yang beredar, ia adalah perwira menengah yang bertugas sebagai Kasubdit Pengendalian Massa di Ditsamapta Polda Jateng. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, membenarkan hal itu. “Benar, AKBP B memang pamen di Dalmas,” katanya.
Jansen Henry Kurniawan, Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, menyoroti keanehan situasi. Menurutnya, meski harus dijunjung tinggi asas praduga tak bersalah, keberadaan seorang perwira polisi di lokasi kejadian patut dipertanyakan. “Korban pernah bilang ke saya, ‘Ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian massa’,” ucap Jansen menirukan perkataan almarhumah.
Karena itu, alumni mendesak penyelidikan yang transparan. “Jangan sampai ada oknum yang dilindungi,” tegasnya.
Sementara dari sisi visum, meski pemeriksaan luar tidak menunjukkan kekerasan, autopsi tetap dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. “Proses autopsi sedang berjalan. Tujuannya memastikan terutama untuk keluarga,” kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena.
Semua mata kini tertuju pada hasil autopsi dan proses pemeriksaan Propam. Semoga tidak ada yang ditutup-tutupi.
Artikel Terkait
Panglima TNI Turun ke Galian, Bongkar Tambang Timah Ilegal di Kawasan Hutan
Suami di Lubuklinggau Siram Istri Pakai Air Keras Lantaran Ditolak di Ranjang
Golan Tetap Membara: Status Quo yang Tak Kunjung Usai
Ayah Irwan Rinaldi Beberkan Konsep Utang Pengasuhan yang Bikin Hubungan Orang Tua dan Anak Renggang