Hamas Tolak Resolusi PBB Soal Gaza: Ini Penjajahan Gaya Baru

- Rabu, 19 November 2025 | 07:40 WIB
Hamas Tolak Resolusi PBB Soal Gaza: Ini Penjajahan Gaya Baru

Pakar hubungan internasional menegaskan bahwa tidak ada bangsa yang merdeka hanya dengan resolusi PBB. Resolusi tanpa kekuatan mempertahankan kemerdekaan dianggap sebagai lembaran kertas belaka.

Inti penolakan terhadap resolusi ini terletak pada beberapa hal mendasar. Pelucutan pejuang sebelum pengakuan kemerdekaan hanya berarti memperpanjang penjajahan. Perwalian internasional dinilai hanya sebagai topeng kolonialisme, sementara resolusi yang tidak menyentuh akar masalah hanya akan memperkuat posisi penjajah.

Yang menjadi perhatian khusus adalah dukungan Indonesia terhadap resolusi tersebut. Negara yang memiliki konstitusi anti penjajahan ini disebut mendukung resolusi dengan alasan kemanusiaan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan.

Para pengamat mempertanyakan konsistensi sikap Indonesia, mengingat sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa ini. Seandainya negara-negara Arab pada 1949-1950 mengatakan hal serupa kepada Indonesia, tentu para founding fathers akan merasa sakit hati.

Esensi persoalan Palestina harus dilihat sebagai penjajahan, bukan sekadar konflik dua pihak atau masalah kemanusiaan semata. Yang terjadi adalah sebuah bangsa yang dirampas tanah dan kedaulatannya, kemudian diminta untuk diam demi stabilitas.

Bangsa-bangsa yang pernah dijajah, termasuk Indonesia, seharusnya paling memahami bahwa kolonialisme tidak pernah selesai dengan resolusi yang melemahkan pihak tertindas. Masalah hanya akan selesai ketika penjajahan itu sendiri dihentikan.

Inilah sebabnya kaum Muslimin dan siapa pun yang masih memiliki harga diri sebagai bangsa merdeka seharusnya berdiri bersama Palestina. Bukan hanya karena solidaritas sesama manusia, melainkan karena kebenaran sejarah, logika perjuangan, dan prinsip anti-penjajahan yang menjadi dasar martabat setiap bangsa.

Arsyad Syahrial


Halaman:

Komentar