Mengenal Prinsip Alur jo Patuik: Mengapa Bobibos Dicurigai Masyarakat Minang?
Proyek Bobibos kembali mencuat dengan berbagai klaim yang menimbulkan tanda tanya besar. Berbagai pernyataan yang dikeluarkan mulai dari yang terinspirasi kitab suci, kerja sama dengan pihak yang tidak lazim, hingga klaim teknologi baterai yang mampu mengisi ulang sendiri, memicu reaksi skeptis dari berbagai kalangan.
Filosofi Alur jo Patuik dalam Menyikapi Klaim Bobibos
Masyarakat Minang memiliki prinsip kearifan lokal yang dikenal sebagai "alur jo patuik". Prinsip ini menekankan bahwa segala sesuatu harus masuk dalam alur logika dan sesuai dengan kepatutan atau kepantasan. Ketika sebuah klaim terlihat terlalu muluk, tidak masuk akal, atau bertentangan dengan hukum alam yang diketahui, secara otomatis akan timbul kecurigaan.
Prinsip ini menjadi benteng bagi masyarakat Minang untuk tidak mudah tertarik oleh janji-janji manis atau mimpi yang sulit diwujudkan. Segala hal harus dapat dijelaskan dengan logika yang jelas dan masuk akal.
Artikel Terkait
Prosesi Pemakaman Hj. Rugaiya Usman, Istri Wiranto, di Karanganyar | Liputan Lengkap
Bahaya Main Padel untuk Hubungan: 5 Fakta Mengejutkan & Cara Mencegahnya
Din Syamsuddin Kritik Penetapan Roy Suryo Tersangka, Desak Polri Jujur & Adil
Bongkar Kronologi Lengkap Konflik Helwa Bachmid & Habib Bahar: Nikah Siri, Klaim Penelantaran hingga Ancaman Istri Sah