Nasionalisme Prabowo: Visi Baru atau Warisan Politik Era Sebelumnya?
Indonesia menghadapi fase politik yang menentukan dengan pertanyaan mendasar tentang arah nasionalisme di bawah kepemimpinan baru. Masyarakat dan pengamat politik mempertanyakan apakah konsep nasionalisme yang ditawarkan merupakan terobosan segar atau melanjutkan pola yang telah ada.
Teori Gellner dan Tantangan Modernisasi
Menurut perspektif Ernest Gellner, nasionalisme seharusnya menjadi motor penggerak modernisasi suatu bangsa. Konsep ini menekankan pentingnya pembaruan birokrasi, penguatan institusi negara, dan implementasi kebijakan berbasis rasionalitas.
Dalam konteks ini, pemerintahan baru dihadapkan pada pilihan strategis antara melanjutkan program lama tanpa perubahan signifikan atau melakukan transformasi mendalam. Keberanian untuk memutus ketergantungan pada pola lama menjadi indikator penting kemandirian visi nasionalisme.
Konsep Komunitas Terbayang Anderson dalam Konteks Kekinian
Benedict Anderson menekankan bangsa sebagai komunitas yang dibayangkan bersama oleh seluruh rakyatnya. Namun dalam praktiknya, terdapat kekhawatiran bahwa arah pembangunan nasional masih didominasi oleh segelintir elite kekuasaan.
Pertanyaan kritis muncul mengenai sejauh mana partisipasi publik dalam membentuk visi kebangsaan. Ketika proses pengambilan keputusan didominasi kelompok tertentu, nasionalisme berpotensi kehilangan makna kolektifnya.
Artikel Terkait
Analisis Politik Pasca Jokowi: Pengaruh, Dinasti, hingga Isu Ijazah Palsu
Zohran Mamdani: Strategi Politik Walikota Muslim Pertama New York Menurut KH Athian Ali
Pernikahan Boiyen: Detail Kebaya, Makeup Natural, dan Momen Haru Akad Nikah Adat Sunda
Evaluasi 27 Bandara Baru Jokowi: Rp 14 Triliun untuk Prestasi atau Beban Negara?