“Siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon," tegasnya kepada MSNBC yang dikutip dari BBC, Rabu (3/1/2024).
“Itu bukan serangan bahkan terhadap Hizbullah, organisasi teroris," imbuhnya.
"Siapa pun yang melakukan hal ini melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas. Siapa pun yang melakukan hal ini mempunyai keluhan terhadap Hamas. Itu sangat jelas," ujarnya.
Hamas mengutuk kematian tersebut, sementara sekutunya Hizbullah mengatakan itu adalah serangan terhadap kedaulatan Lebanon.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon menuduh Israel berusaha menyeret Lebanon ke dalam konfrontasi.
Arouri, 57 tahun, adalah tokoh paling senior Hamas yang terbunuh sejak Israel berperang dengan kelompok tersebut setelah serangannya pada 7 Oktober.
Pada hari itu, gelombang orang-orang bersenjata Hamas menyerbu Israel dan menyerang masyarakat di sekitar perbatasan, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang di Gaza.
Israel kemudian melancarkan serangan militer sebagai tanggapan, dengan tujuan menghancurkan Hamas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!