Dikutip dari New York Times, cerita bermula pada 2006 ketika Daniels bertemu Trump di sebuah turnamen golf. Trump kala itu bergelut di dunia bisnis dan hiburan, belum masuk dunia politik.
Daniels diajak Trump ke kamarnya dan mereka bicara soal program televisi The Apprentice. Setelah itu, Daniels bertemu lagi dengan Trump di Hotel Beverly Hills dan melakukan aktivitas seks di sana.
Pada 27 Oktober 2016, Pengacara Trump, Michael D Cohen, kemudian membayar Daniels sebesar USD 130 ribu agar tutup mulut lewat sebuah perjanjian kerahasiaan (Non Disclosure Agreement). Cerita ini kemudian terkuak oleh Wall Street Journal.
Dua tahun kemudian, Cohen mengaku memberikan uang kepada Daniels, namun itu bukanlah duit yang berkaitan dengan kampanye. Cohen membayar aktris tersebut dengan duit pribadi.
Pada 6 Maret 2018, Daniels menggugat surat perjanjian kerahasiaan yang ditandatanganinya tahun 2016 lalu. Alasannya, di surat itu tak ada tanda tangan Trump. Setahun kemudian, Cohen menggugat Organisasi Trump. Aksi itu dilakukan karena organisasi itu menolak mengganti biaya hukum yang terkait Trump.
Bulan April 2024 persidangan terhadap Trump atas kasus pemalsuan dokumen untuk menyuap Daniels dimulai pada April. Pemalsuan itu ditujukan demi menutupi aksi penyuapan yang dilakukan Trump jelang Pemilu 2016 lalu yang kemudian dimenanginya.
Lewat sidang digelar pada Kamis (30/5), Trump terbukti bersalah terhadap 34 dakwaan pidana. Trump terancam empat tahun penjara.
Meski demikian, Trump mengajukan banding. Trump juga diizinkan untuk mengajukan sidang pra-hukuman. Jika semua proses hukum sudah dilalui Trump akan memulai menjalani masa hukuman pada 11 Juli 2024.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Tentara Israel Mundur dari Gaza, Tanda Perang Segera Berakhir atau Hanya Siasat Semata?
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Terima Gencatan Senjata, Trump: Hari yang Penting, Semua Akan Diperlakukan Adil
Trump Perintahkan Israel Hentikan Ngebom Gaza