"Hal ini juga mengurangi kepercayaan pada petugas kesehatan, rumah sakit, dan sistem kesehatan pada umumnya. Hal ini juga menempatkan mereka dalam bahaya dan berhubungan dengan mereka yang sebenarnya mengurangi akses masyarakat terhadap layanan," imbuhnya lagi.
Karena hal itu, WHO menyerukan perlindungan kepada warga sipil dalam lingkup layanan kesehatan.
Sebelumnya, pasukan komando Israel menyamar sebagai pekerja medis hingga berpakaian wanita berjilbab, serta menyerbu Rumah Sakit Ibn Sina di Jenin, Tepi Barat Palestina, Selasa (30/1/2024). Aksi brutal tersebut dilaporkan telah menewaskan tiga orang Palestina yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
Tiga warga Palestina yang tewas diidentifikasi sebagai Mohammad Walid Jalamna, Basel Al-Ghazzawi, dan Mohammad Al-Ghazzawi. Menurut keterangan saksi dan pihak berwenang, salah seorang yang ditembak tengah terbaring lumpuh di tempat tidur.
Kementerian Kesehatan Palestina juga mengkonfirmasi kematian tersebut dan meminta PBB untuk menjamin perlindungan bagi pusat kesehatan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!