Oleh: Ir. Wisnu Salman, Konsultan Pertambangan/Alumnus ITB/CEO PT Goe Mining Berkah
SENAYANPOST - Dalam debat cawapres Minggu 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa Indonesia harus menerapkan ekonomi hijau untuk keselamatan lingkungan dan bumi.
Namun produk hijau sebagai salah satu komponen ekonomi hijau, saat ini harganya masih relatif mahal. Akibat mahalnya produk hijau, Gibran memberi contoh, meledaknya "demonstrasi rompi kuning" di Prancis belum lama ini.
Masalah demo rompi kuning, memang belum pernah menjadi diskursus publik di Indonesia. Sejak dilambungkan Gibran di debat cawapres tadi, istilah tersebut langsung populer.
Baca Juga: Jadwal Kampanye Akbar Anies Cak Imin 24 Januari hingga 10 Februari, Datang dan Ramaikan!
Di sosmed, banyak sekali perdebatan mengenai demo rompi kuning --- sehingga netizens penasaran ingin mengetahui konteks permasalahan dan latar belakang demo rompi kuning tadi.
Demo rompi kuning adalah "peristiwa yang mengejutkan" di Prancis akhir tahun 2018. Demo itu digerakkan kalangan menengah bawah Prancis yang merasakan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akibat naiknya harga energi khususnya bahan bakar minyak (BBM). BBM sengaja dinaikkan harganya oleh pemerintah untuk mensubsidi mahalnya energi hijau.
Mengutip TV France 24, dalam demo itu, sekitar 58.600 orang turun ke jalan-jalan di Paris untuk melakukan aksi protes terhadap "mahalnya produk hijau" dengan memakai rompi kuning (neon).
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!