Namun tidak semua orang menyadari bahwa burung berevolusi dari nenek moyangnya yang juga dinosaurus, sekitar 160 juta tahun lalu.
Faktanya, burung dan dinosaurus hidup berdampingan selama kurang lebih 100 juta tahun.
Burung merupakan keturunan dari kelompok dinosaurus berjuluk dromaeosaurus dan merupakan keluarga theropod berbulu, serta masih berkerabat dengan velociraptor.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kuil yang Terkait dengan Hercules dan Alexander Agung di Reruntuhan Kota Kuno Irak
Namun, ketika sebuah asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun lalu di lepas pantai Meksiko, nasib dinosaurus berakhir menyakitkan.
Tetapi anehnya beberapa spesies burung tetap bertahan, dan anda mungkin penasaran bagaimana mereka masih hidup sampai sekarang.
Bertindak layaknya detektif, ilmuwan yang ahli dalam evolusi burung mencoba mencari tahu mengapa unggas tidak ikut punah.
Mereka mengumpulkan petunjuk seperti fosil dan bukti lain tentang kehidupan Bumi sejak dahulu kala.
Saat ini, ilmuwan telah memiliki teori mengapa burung bisa bertahan hidup, sayangnya belum ada jawaban pasti.
Baca Juga: Profil Prince Wakeel, Pangeran Brunei Yang Jadi Idola Baru Pasca Kakaknya Menikah
Burung yang hidup di masa sekarang tidak memiliki gigi.Sebaliknya, mereka memiliki paruh dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk makan dan minum.
Namun, beberapa burung yang hidup di zaman dinosaurus ternyata memiliki gigi.
Setelah asteroid menghantam Bumi, semua burung bergigi ikut punah.
Tetapi mereka yang ompong sanggup bertahan di antara kepunahan massal yang terjadi.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa tidak adanya gigi menjadi alasan bangsa unggas ini dapat bertahan hidup.
Fosil burung ompong purba menunjukkan bahwa mereka bisa mengonsumsi lebih banyak makanan nabati, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian.
Artinya, mereka tidak terlalu bergantung pada makanan hewani dibandingkan burung bergigi.
Beberapa ilmuwan menganggap perbedaan pola makan ini menjadi keuntungan besar setelah dampak jatuhnya asteroid memusnahkan hewan lainnya.
Ketika asteroid menghantam Bumi, ia langsung menimbulkan tsunami dan gempa bumi besar.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan