"Sangat penting untuk memposisikannya secara akurat, dan warna beras akan berubah secara bertahap seiring berjalannya waktu," katanya.
Pada saat panen terakhir, jerami menghasilkan potret Cooper, kucing yang menjadi modelnya.
Sementara itu, agar memudahkan para wisatawan untuk menikmati karya seni luar biasa ini, pihaknya sedang membangun fasilitas menara yang dapat menjangkau secara jelas lukisan kucing di lahan sawah.
"Kaum muda yang ingin belajar lebih banyak tentang interaksi seni dan teknologi juga dapat memperoleh manfaat dengan mengunjungi situs ini," kata Tanyapong.
Tanyapong menganggap bahwa dengan inovasi pertanian ini dapat memungkinkan munculnya peluang ekonomi baru dari sektor pariwisata.
"Dulu beras hanya dianggap sebagai makanan konsumsi,” ujarnya.
"Pendekatan ini memungkinkan kita mengembangkan pariwisata dan pertanian secara bersamaan," pungkasnya.
***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!