Bagian chorus yang ikonik pun kembali mengulang lirik yang sama. Pengulangan yang justru mempertegas rasa kehilangan yang mendalam. Seakan-akan luka itu tak pernah benar-benar pergi, terus berputar dalam pikiran.
Bridge lagu ini menyajikan vokal adlib yang emosional. "Oh-oh, whoa-oh," bergema berulang, seakan mewakili jeritan hati yang tak terucapkan. Tanpamu, tanpamu. Hanya dua kata itu yang mampu terucap.
Di bagian akhir, ada pengakuan jujur tentang betapa sulnya melanjutkan hidup sendiri. Melepasmu ternyata lebih menyakitkan lagi. "Andai saja kita bisa memperbaiki semuanya," harapnya. Tapi nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya.
Lagu ini ditutup dengan repetisi chorus dan vokal yang semakin menghanyutkan. Sebuah akhir yang pas untuk menggambarkan betapa rasa kehilangan bisa begitu mengakar dan tak mudah untuk dilupakan.
Artikel Terkait
Kisah Penolakan Kamelia hingga Respons Tak Terduga Kimberly Ryder Soal Video Azizah
Aisha Retno Picu Badai Warganet Usai Sebut Batik sebagai Karya Malaysia
Fadlun Buka Suara: Helwa Bachmid Dinikahi Habib Bahar Saat Rumah Tangga Kami Retak
Park So Dam Pilih Agensi Baru, Ternyata Diampu Ahn Hyo Seop