Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, tak cuma meratakan rumah. Bencana ini merenggut nyawa, meninggalkan duka yang dalam bagi mereka yang selamat. Di balik statistik korban yang terus membengkak, tersimpan cerita-cerita pilu tentang harapan yang runtuh dan keluarga yang harus memulai dari nol.
Kisah pertama datang dari Nagari Salareh Aia, di Agam, Sumatera Barat. Seorang bayi, Fathan, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya setengah terkubur lumpur, tersangkut di sebuah pohon. Saat dievakuasi, tubuh mungilnya kaku dan ia sama sekali tidak menangis.
Dari tujuh anggota keluarganya, hanya Fathan yang selamat. Ayah dan ibunya telah tiada.
Tim medis Biddokkes Polda Riau langsung memeriksanya. Meski penuh lecet, kondisi bayi itu dinyatakan stabil. Di tengah kehancuran yang begitu parah, nyawa kecil ini entah bagaimana bertahan, memberi secercah cahaya di antara kegelapan.
Di lokasi yang sama, ada pula kisah Suherman. Pria 35 tahun ini baru saja selesai makan malam bersama istri dan ketiga anaknya, Kamis sore lalu, ketika air bah tiba-tiba menerjang. Semuanya terjadi begitu cepat.
Ia dan keluarganya terseret arus deras. Suherman berjuang, berusaha mencari anak-anaknya di tengah kegelapan, namun kekuatan air terlalu besar. Akhirnya, ia tersangkut di sebuah batang pohon, tubuhnya setengah tertimbun lumpur. Baru sekitar pukul 11 malam, ia berhasil diselamatkan.
Keesokan harinya, jasad dua anaknya, Revan dan Aisyah, ditemukan. Lima hari berselang, anak bungsunya yang masih berusia 11 bulan, Azzura, juga ditemukan tewas beberapa kilometer dari rumah mereka.
Kini, satu-satunya harapan Suherman adalah menemukan istrinya, Jurnayni, yang hingga detik ini masih hilang. Dengan tubuh lelah dan hati yang remuk, ia terus menunggu kabar, apapun itu.
Dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, muncul cerita lain yang tak kalah mengharukan. Divan Simangunsong, pemuda 21 tahun, sebenarnya sudah selamat. Saat longsor pertama terjadi, ia berhasil membawa keluarganya mengungsi ke tempat aman.
Artikel Terkait
9 Produk Kecantikan Terbaru November 2025: Formula Lembut untuk Kulit Sensitif
Dua Tahun Gaza: Perempuan Menjadi Penjaga Kehidupan di Tengah Reruntuhan
Natal di Kota Orang: Lima Kiat Menemukan Kehangatan Saat Jauh dari Keluarga
Kumpulan Puisi Natal yang Menyentuh Hati untuk Renungan Akhir Tahun