Dubes Dutton menyatakan bahwa diversifikasi mitra dagang merupakan langkah strategis, didukung oleh sistem perdagangan yang berdasarkan aturan jelas seperti yang diusung dalam ICA-CEPA. Pendekatan ini memberikan kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif bagi kedua negara.
Dalam lingkup yang lebih luas, Kanada juga aktif bernegosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN yang ditargetkan tuntas pada akhir 2026. Ekspansi kerja sama ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam peta perdagangan global.
Sinergi kedua negara semakin erat seiring dengan upaya Indonesia untuk bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kanada sebagai anggota aktif kedua lembaga tersebut mendukung penuh aksesi Indonesia.
Untuk mendukung percepatan implementasi ICA-CEPA dan proses aksesi, Kanada memberikan bantuan teknis melalui "Paket Ecotech". Program pendampingan selama lima tahun ini dirancang untuk memastikan Indonesia dapat memenuhi seluruh ketentuan perjanjian dan keanggotaan dalam organisasi ekonomi internasional.
Dubes Dutton menutup dengan penekanan pada pentingnya memaksimalkan manfaat dari seluruh perjanjian yang telah disepakati. Kerja sama yang sinergis antara Kanada dan Indonesia ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
Artikel Terkait
Kunjungan Prabowo ke Australia: Bahas Kerja Sama Ekonomi & Temui Anthony Albanese
Ekspor Timah Indonesia Tembus 37.551 Ton, Capai 68% Kuota Nasional 2025
Prediksi IHSG Hari Ini: Melemah ke 8.300? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Wall Street Menguat: Analisis Dampak Penutupan Pemerintah AS & Prospek Suku Bunga The Fed