Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim.
Pernyataan pejabat terkait proyek kereta cepat ini sungguh mengundang tanya. Mengapa sebuah proyek yang diketahui bermasalah sejak awal justru diteruskan?
Faktanya, proyek kereta cepat ini dimulai oleh pemerintahan sebelumnya. Awalnya, skema yang diusung adalah B to B (Business to Business) dengan klaim tidak akan membebani APBN. Namun, pada kenyataannya, klaim tersebut ternyata tidak sesuai.
Pendapat mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, justru terlihat lebih masuk akal dalam menyikapi proyek ini. Perlu diingat, Jonan kemudian dicopot dari posisinya dan dipindahkan ke kementerian lain.
Artikel Terkait
Istri Sembunyi-bunyi Bikin Konten Ustaz Suami Demi Cuan, Akhirnya Diceraikan Setahun Nikah!
Rp 285,6 Triliun APBN Dikandangin di Bank: Siapa yang Diuntungkan?
KPK Grebek Kampus Polandia, Ijazah Hakim MK Era Jokowi Ternyata Palsu?
Australia Tanya Tujuan RI Tambah Alutsista ke Menhan Sjafrie, Ini Jawabannya!