Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim.
Pernyataan pejabat terkait proyek kereta cepat ini sungguh mengundang tanya. Mengapa sebuah proyek yang diketahui bermasalah sejak awal justru diteruskan?
Faktanya, proyek kereta cepat ini dimulai oleh pemerintahan sebelumnya. Awalnya, skema yang diusung adalah B to B (Business to Business) dengan klaim tidak akan membebani APBN. Namun, pada kenyataannya, klaim tersebut ternyata tidak sesuai.
Pendapat mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, justru terlihat lebih masuk akal dalam menyikapi proyek ini. Perlu diingat, Jonan kemudian dicopot dari posisinya dan dipindahkan ke kementerian lain.
Artikel Terkait
Ribuan Jemaah Padati GBK untuk Ibadah Natal Akbar Gereja Tiberias
Gunungan Cangkang Kerang di Pesisir Jakarta Ancam Kesehatan dan Lingkungan
Generasi Terluka: Saat Gawai dan Stigma Menggerogoti Jiwa Anak Indonesia
Video Viral: Aksi Tebang Liar di Pesisir Barat Picu Kekhawatiran Longsor