Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim, Astagfirullahalaziiim.
Pernyataan pejabat terkait proyek kereta cepat ini sungguh mengundang tanya. Mengapa sebuah proyek yang diketahui bermasalah sejak awal justru diteruskan?
Faktanya, proyek kereta cepat ini dimulai oleh pemerintahan sebelumnya. Awalnya, skema yang diusung adalah B to B (Business to Business) dengan klaim tidak akan membebani APBN. Namun, pada kenyataannya, klaim tersebut ternyata tidak sesuai.
Pendapat mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, justru terlihat lebih masuk akal dalam menyikapi proyek ini. Perlu diingat, Jonan kemudian dicopot dari posisinya dan dipindahkan ke kementerian lain.
Artikel Terkait
Klaim Prabowo Setahun Memimpin: Benarkah Semua Janji ke Rakyat Sudah Terwujud?
Jokowi Ditolak Salam UGM: Ada Apa di Baliknya?
Prabowo Sebut Kasus Keracunan Siswa Dibesar-besarkan, Ini Klaim MBG 99,99% Berhasil!
EMT Muhammadiyah: Tim Medis Darurat Pertama Indonesia yang Berstandar Internasional