- Beban Pokok Pendapatan yang membengkak 57 persen (year-on-year), didorong oleh kenaikan biaya bahan bakar (BBM), sewa kapal, penyusutan, serta biaya perbaikan dan perawatan.
- Beban Keuangan yang melonjak signifikan sebesar 128 persen (year-on-year), yang bersumber dari bunga pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka pendek.
Prospek dan Strategi Ke Depan
Andrew Kam, Direktur Utama Habco Trans, menyatakan bahwa beban keuangan diproyeksikan akan jauh berkurang seiring dengan finalnya proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
"Sebagian dari hasil PMHMETD ini akan dialokasikan untuk pelunasan pinjaman jangka pendek dari bank," jelas Andrew dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).
Andrew juga menambahkan bahwa perseroan telah fokus pada kegiatan pemeliharaan dan docking kapal dalam sembilan bulan terakhir. Tercatat sudah tiga kapal yang menyelesaikan proses docking, yaitu Habco Pioneer, Habco Aquila, dan Habco Lyra.
"Akibat proses docking ini, volume angkutan untuk sementara waktu berkurang. Kami berharap seluruh armada kapal perseroan telah siap untuk melayani pelanggan secara optimal di kuartal akhir tahun ini," tuturnya.
Meski menghadapi fluktuasi harga angkut komoditas, manajemen HATM menyatakan tetap optimis dapat mencapai target pendapatan dan laba yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2025, didukung oleh kesiapan seluruh armada yang dimiliki perseroan.
Artikel Terkait
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai
Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor