Belum Reda Bencana di Aceh dan Sumatera, Sherly Annavita Malah Diteror
Publik masih disibukkan dengan berita banjir yang melanda Aceh dan beberapa wilayah Sumatera. Belum pulih benar, muncul lagi kejadian yang bikin geleng-geleng kepala. Sherly Annavita, seorang influencer yang juga aktif di dunia kemanusiaan, dilaporkan mengalami teror dan ancaman serius. Kabar ini mencuat setelah Sherly dengan berani mengkritik penanganan bencana di media-media nasional.
Semuanya berawal dari sebuah unggahan di Facebook. Sherly menulis dengan huruf kapital, "SAYA DITEROR!!! YUK BAGIKAN AGAR JADI KESADARAN BERSAMA." Status itu seperti ledakan. Dalam unggahannya, ia menguraikan rentetan ancaman yang ia terima belakangan ini bukan cuma sekali dua kali, tapi beruntun.
Terornya nyata dan mengerikan. Bukan sekadar pesan kasar di DM Instagram atau komentar dari akun-akun tanpa nama. Ini sudah menjurus ke tindakan fisik. Mobil pribadinya disemprot cat merah. Ada juga kiriman telur busuk, disertai pesan ancaman yang jelas-jelas ingin menakut-nakuti.
Menurut Sherly, semua ini mulai terjadi setelah ia pulang dari Aceh dan bercerita secara terbuka tentang apa yang dilihatnya. Ia bahkan tampil dalam program diskusi "Rakyat Bersuara" di iNews TV, Selasa malam (23/12) lalu, bersama advokat Ahmad Khozinudin.
Di forum itulah Sherly menyampaikan dua kritik pedas. Pertama, soal vakumnya kepemimpinan dan komando dari pemerintah pusat. Tanpa itu, koordinasi antara relawan dan pemerintah daerah jadi kacau balau. Menurutnya, penanggulangan bencana mustahil efektif kalau tidak ada yang memegang kendali.
Kedua, ia mendesak pemerintah agar menetapkan status bencana nasional untuk banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Sherly juga mendorong agar bantuan internasional diterima. Analoginya cukup menusuk: kenapa bantuan asing tanpa bunga ditolak, sementara utang luar negeri yang berbunga justru diterima?
Artikel Terkait
Aceh dan Ibu Pertiwi: Sebuah Jeritan yang Tak Kunjung Didengar
Tito Karnavian Soroti Tumpang Tindih Data, Usulkan BNPB Jadi Pemegang Kendali
Tumpukan Kayu Gelondongan Bikin Bingung, DPR Desak Pemerintah Beri Kepastian
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Minta Maaf ke Publik: Kinerja Kami Jauh dari Sempurna