Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor

- Rabu, 31 Desember 2025 | 11:30 WIB
Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita punya target ambisius untuk tahun depan. Ia memproyeksikan industri pengolahan nonmigas bakal tumbuh hingga 5,51 persen. Angka ini, kalau dicapai, akan melampaui capaian hingga kuartal ketiga 2025 yang 'baru' berada di level 5,17 persen.

Agus menyampaikan hal itu saat memaparkan capaian kinerja dan outlook industri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (31/12) lalu.

"Dengan rasio IPNM terhadap pertumbuhan PDB sebesar 18,56 persen pada 2026. Sementara kontribusi PNM terhadap PDB nasional sampai kuartal III 2025 itu 17,27 persen," ujarnya.

Lantas, apa yang bakal jadi penyokong pertumbuhan itu? Rupanya, andalannya berasal dari beberapa sektor kunci. Industri logam dasar, misalnya, ditargetkan melesat 14 persen. Sektor pengolahan lainnya, jasa reparasi, dan pemasangan mesin diharapkan tumbuh 6,45 persen. Tak ketinggalan, industri kimia dan farmasi ditargetkan naik 5,26 persen, sementara makanan-minuman di angka 6,06 persen. Industri kulit dan alas kaki juga diproyeksi tumbuh 5,19 persen.

Di sisi lain, ada juga sektor yang pertumbuhannya lebih landai. Industri alat angkutan ditarget 2,93 persen, kertas dan barang dari kertas 2,71 persen. Kemudian, industri karet dan barang dari karet sekitar 1,85 persen, pengolahan tembakau 1,67 persen, serta kayu dan barang dari kayu di angka 1,58 persen.

Intinya, pemerintah ingin industri manufaktur tetap jadi tulang punggung ekonomi. "Yang kami inginkan sektor manufaktur ini harus menarik ekonomi," tegas Agus.


Halaman:

Komentar