Kaji Ulang Bansos: Dari Bantuan Konsumtif Menuju Investasi Sosial
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyoroti perlunya evaluasi terhadap model bantuan sosial (bansos) yang ada. Menurutnya, bentuk bansos seperti beras dan uang tunai saat ini dinilai hanya memberikan dampak jangka pendek dan belum mendukung peningkatan produktivitas masyarakat Indonesia secara signifikan.
Alternatif Model Bansos yang Mendorong Produktivitas
Menanggapi hal ini, Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet mengusulkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai opsi. PKH mengadopsi model conditional cash transfer, di mana bantuan diberikan dengan syarat penerima harus memenuhi kewajiban tertentu untuk meningkatkan kapasitas diri.
"Kewajiban itu bisa berupa memastikan anak bersekolah, mengikuti pemeriksaan kesehatan, atau berpartisipasi dalam pelatihan vokasi dan kewirausahaan. Dengan cara ini, bansos tidak hanya menjadi alat konsumsi sementara, tetapi juga berfungsi sebagai sarana membangun human capital dan kemandirian ekonomi jangka panjang," jelas Yusuf.
Bansos sebagai Investasi Sosial Jangka Panjang
Yusuf menambahkan bahwa meski pada dasarnya bersifat non-resiprokal, bansos seharusnya tidak berhenti pada fungsi perlindungan sosial semata. Pemerintah perlu merumuskan regulasi yang dapat mengubah peran bansos menjadi investasi sosial. Tujuannya, selain melindungi kelompok rentan, juga sekaligus mendorong mereka untuk membangun kapasitas ekonomi yang berkelanjutan.
Belajar dari Penerapan Bansos di Negara Maju
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, membandingkan penerapan bansos di Indonesia dengan negara maju. Di negara maju, model seperti universal basic income (pendapatan dasar universal) tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan keahlian melalui pelatihan.
Artikel Terkait
Sistem Keuangan Indonesia Kuartal III 2025 Tetap Kuat, Ini Respons KSSK Pimpinan Menkeu Purbaya
Investasi Listrik Indonesia Rp 600 Triliun: Tertinggal Jauh dari Target Iklim 2030
SIAL Interfood 2025: Pameran Makanan Terbesar di Asia Tenggara Pacu Ekonomi Rp 11,82 Triliun
Update Harga Beras Oktober 2025: Turun di Semua Level, Ini Rinciannya!