BSDE Catat Laba Bersih Turun 49% di 2025, Tapi Prapenjualan Tembus Rp7,1 Triliun

- Minggu, 02 November 2025 | 07:05 WIB
BSDE Catat Laba Bersih Turun 49% di 2025, Tapi Prapenjualan Tembus Rp7,1 Triliun

Kinerja BSDE 2025: Laba Bersih Turun 49%, Tapi Prospek Tetap Optimis

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), emiten properti ternama dari Sinar Mas Land, melaporkan kinerja keuangan hingga September 2025. Di tengah perlambatan sektor properti, BSDE membukukan laba bersih sebesar Rp1,36 triliun pada periode Januari-September 2025. Angka ini mengalami penurunan 49 persen dibandingkan realisasi periode sama 2024 yang mencapai Rp2,70 triliun.

Penurunan laba bersih BSDE ini sejalan dengan realisasi pendapatan usaha yang terkoreksi 13 persen menjadi Rp8,76 triliun. Meski menghadapi tantangan pasar, manajemen BSDE menyatakan optimisme pada prospek jangka panjang. Perusahaan terus menjaga profitabilitas melalui strategi efisiensi operasional dan diversifikasi sumber pendapatan.

Prapenjualan Properti BSDE Capai Rp7,1 Triliun

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, mengungkapkan keyakinannya terhadap prospek bisnis ke depan. Optimisme ini didukung pencapaian prapenjualan hingga September 2025 yang mencapai Rp7,10 triliun atau setara 71 persen dari target tahun 2025.

"Pencapaian prapenjualan tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat serah terima unit di masa mendatang. Ini merupakan indikasi positif akan tingginya minat konsumen serta potensi pendapatan masa depan BSDE," jelas Hermawan melalui keterangan resmi.

Komposisi Pendapatan Usaha BSDE

Pendapatan usaha BSDE masih ditopang terutama oleh penjualan unit properti (tanah, bangunan dan strata title) dengan kontribusi 85 persen atau Rp7,47 triliun dari total pendapatan. Meski demikian, segmen ini turun 15 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp8,75 triliun.

Segmen pendapatan sewa menjadi kontributor terbesar kedua dengan porsi 9 persen atau Rp765,86 miliar, tumbuh 7 persen year-on-year. Sementara pendapatan dari pengelolaan gedung menyumbang 3 persen dengan nilai Rp293,29 miliar, naik 1,54 persen secara tahunan.


Halaman:

Komentar