Dukungan Konkret untuk UMKM dan Industri Rantai Dingin
Pameran ini juga diwarnai dengan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) strategis:
- MoU Pertama: Antara CCPIT Commercial Sub-Council dengan Asosiasi Pengelola Pedesaan Indonesia. Kerja sama ini bertujuan membangun 30.000 toko serba ada di pedesaan Indonesia dalam 5 tahun, dengan target 1.000 toko pada 2025.
- MoU Kedua: Antara Cold Chain Committee (CCOIC) dengan PT Global Eagle Indonesia. Kemitraan ini fokus pada pengembangan teknologi rantai dingin, pelatihan talenta, dan percepatan perdagangan produk di sektor logistik makanan segar dan beku.
Pintu Gerbang UMKM Indonesia ke Pasar Global
Ahmad Ridha Sabana, Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, menekankan pentingnya pelaku usaha memanfaatkan event global ini.
"Ini adalah pintu kita bersama, bukan pintu buat China saja tapi juga buat Indonesia untuk membuka pasar global," ujar Ridha.
Menurutnya, pameran ini membuka banyak kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk memperkenalkan produk, membangun jaringan (networking), dan menemukan ide usaha baru yang belum ada di Indonesia.
"Expo seperti ini menawarkan produk-produk yang mungkin saja belum ada di Indonesia dan bisa kita transformasi menjadi produk yang diproduksi di Indonesia," imbuhnya.
CIEIE 2025 diprediksi menjadi momentum penting bagi akselerasi UMKM Indonesia dan industri terkait untuk go international.
Artikel Terkait
Prabowo Dorong Papua Mandiri Energi dari Sawit hingga Tenaga Surya
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja