Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja

- Selasa, 16 Desember 2025 | 16:30 WIB
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja

Dalam laporan terbarunya yang bertajuk "Fondasi Digital", Bank Dunia memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia. Lembaga internasional itu menaikkan proyeksi pertumbuhannya. Untuk periode 2025-2026, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 5 persen, lalu naik lagi ke level 5,2 persen di tahun 2027.

Angka ini jelas lebih optimis ketimbang ramalan sebelumnya. Dalam laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Juni lalu, Bank Dunia hanya mematok 4,7 persen untuk 2025, 4,8 persen (2026), dan 5 persen (2027). Jadi, ada kenaikan yang cukup signifikan.

“Perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian,”

Begitu bunyi pernyataan Bank Dunia yang dirilis Selasa (16/12) lalu. Laporan mereka menunjukkan, PDB riil Indonesia memang solid bertahan di angka 5,0 persen secara tahunan sepanjang tiga kuartal pertama 2025. Kinerja ini tak lepas dari investasi yang kuat dan kontribusi ekspor netto yang cukup menggembirakan, meski sifatnya disebut sementara.

Di sisi lain, permintaan global untuk komoditas andalan Indonesia ikut mendorong laju ekspor. Minyak kelapa sawit, besi, baja, dan emas jadi primadona. Pertumbuhannya juga merata di berbagai sektor. Jasa masih jadi penyumbang terbesar, sementara pertanian mulai bangkit berkat cuaca yang lebih bersahabat dan program bantuan pemerintah yang jalan.

Stabilitas makro pun dinilai terjaga. Inflasi sempat terpacu harga pangan, tapi masih dalam batas aman target Bank Indonesia. Soal fiskal, pemerintah dinilai disiplin menjaga defisit anggaran. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan pasar dan ruang gerak kebijakan ke depannya.


Halaman:

Komentar