Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyambut positif keputusan R&I ini. Dalam pernyataannya, Perry menyebutkan bahwa R&I memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada di kisaran 5 persen, yang sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia.
Dari sisi eksternal, defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah, sekitar 1 persen dari PDB. Sementara itu, dari sisi fiskal, Pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga defisit anggaran di bawah batas aman 3 persen dari PDB.
Sinergi BI dan Pemerintah untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Perry Warjiyo menekankan pentingnya upaya bersama yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Sinergi yang erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah dinilai krusial untuk semakin memperkuat persepsi positif investor internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.
Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan.
Artikel Terkait
Prabowo Dorong Papua Mandiri Energi dari Sawit hingga Tenaga Surya
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja