Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa proyek kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung memiliki misi strategis untuk menghidupkan ekonomi daerah di sekitar jalur operasinya. Dalam pernyataannya, Purbaya menyoroti pentingnya pengembangan wilayah di setiap titik pemberhentian kereta cepat Whoosh.
Kereta cepat Whoosh saat ini beroperasi dengan empat stasiun utama: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Setiap lokasi stasiun dirancang untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat mendorong perkembangan kawasan sekitarnya.
"Whoosh memiliki misi pengembangan wilayah di setiap titik pemberhentiannya. Pengembangan ekonomi regional di sekitar stasiun Whoosh perlu terus digencarkan untuk memaksimalkan dampak positifnya," jelas Purbaya usai mengikuti Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
Menteri Keuangan juga menekankan bahwa proyek Whoosh tidak lagi menjadi beban fiskal negara. Pendanaan operasional dan pengembangan kereta cepat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Danantara Indonesia, sehingga tidak membebani anggaran pemerintah.
Artikel Terkait
Misi Tersembunyi Whoosh: Terungkap! Ini Dampak Nyata Kereta Cepat untuk Ekonomi Lokal dan 256.000 Pencari Kerja
R&I Teguh Peringkat BBB+ Indonesia: Sinyal Kuat Ekonomi RI di Tengah Gejolak Global?
Peringkat Kredit Indonesia Dipertahankan di BBB+: Sinyal Kuat untuk Investor?
Indonesia Diperkukuh Lagi! Rating BBB+ Dipertahankan, Ekonomi Tumbuh 5% di 2025?