Ketua Perpamsi, Ketersediaan Air Bersih Dalam Negeei Masih Rendah

- Kamis, 01 Februari 2024 | 20:30 WIB
Ketua Perpamsi, Ketersediaan  Air Bersih Dalam Negeei Masih Rendah

murianetwork.com: Ketersediaan air bersih dalam negeri melalui perpipaan masih sangat rendah, di bawah 20 persen. Padahal, air bersih adalah sumber kehidupan. Karenanya, pemerintah dinilai belum maksimal dalam mengatasi permasalahan air minum dan sanitasi.

Untuk itu, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mendorong agar penyelesaian masalah air minum dan sanitasi, dapat menjadi perhatian bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi Pemilu 2024.

Ketua Perpamsi, Lalu Ahmad Zaini, mengatakan salah satu kendala minimnya ketersediaan air bersih adalah ketidaktersediaan air baku, usia pipa yang sudah melampaui batas dan minimnya dukungan anggaran dari pemerintah. "Dibandingkan dengan negara lain, maka kondisi air minum dan sanitasi di dalam negeri masih mengkhawatirkan, dengan capaian yang rendah dibandingkan negara lain. Kita ini sudah 78 tahun merdeka, tapi cakupan air minum perpipaan kita baru mencapai 19,47 persen atau paling tidak setara dengan 15,9 juta sambungan rumah, dan 10,16 persen cakupan sanitasi,” kata Lalu, dalam acara dialog terbuka “Program Air Minum dan Sanitasi Capres dan Cawapres 2024”, pada Kamis (1/2).

Baca Juga: Kemenhub, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR Terbitkan SKB Antisipasi Libur Isra Miraj dan Imlek

Untuk itu, Lalu mendorong kepada delegasi dari masing-masing tim pemenangan Capres dan Cawapres untuk menyelesaikan persoalan itu, salah satunya dengan penganggaran untuk sektor air minum.

“Negara harus hadir dalam penyediaan air minum. Apa bentuk yang bisa dilakukan? Beranikah pemerintah selanjutnya siapapun yang terpilih untuk berani menganggarkan sebesar 2-3 persen APBN , hingga APBD untuk sektor air minum,” tambahnya.


Halaman:

Komentar