”Selain itu, memberikan manfaat bagi pelaku usaha lokal dan mendorong pertumbuhan industri lebih lanjut,” kata Janice.
Baca Juga: MEG Cheese, Ajak Pencinta Keju Jalan-Jalan ke Jepang
Janice menyatakan, industri F&B Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan F&B global. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, PDB industri makanan & minuman di Indonesia pada triwulan III 2023 mengalami peningkatan 3,28 persen, yang memberikan kontribusi sekitar 34 persen terhadap total PDB.
”FHA-Food & Beverage 2024 diharapkan bisa menjadi langkah strategis yang potensial bagi pelaku usaha di Indonesia, untuk bisa melakukan transformasi bisnis F&B di Indonesia, dengan membentuk masa depan industri yang lebih baik,” ujar Janice Lee.
Prospek pasar baru dan tren F&B di Indonesia, lanjut dia, makin berkembang. Hal itu dapat terlihat pada meningkatnya inovasi di industri makanan ringan dan makanan instan, yang diikuti dengan integrasi teknologi di sektor F&B. Perkembangan bisnis di Indonesia mulai sering menampilkan keberagaman kuliner, memadukan berbagai pengaruh regional dan internasional dalam menunya.
Baca Juga: Tokocrypto Listing CREO, Perkuat Ekosistem dan Adopsi Kripto di Indonesia
”FHA-Food & Beverage 2024 lebih dari sekadar pameran produk dan jasa. Acara ini adalah ajang meriah dari perpaduan kuliner, teknologi mutakhir, dan koneksi berharga bagi para profesional di industri ini,” tambah Janice.
Tahun ini, kata dia, FHA-Food & Beverage 2024 mengusung tema Connectivity. Acara tersebut menarik beragam pengunjung dari Asia dan sekitarnya serta menghubungkan pembeli dan distributor internasional dan menghadirkan peluang bisnis lintas negara yang lebih luas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Akuisisi OLIV: Kunci Revolusi Logistik Hijau Indonesia yang Akan Segera Terbongkar
IHSG Diprediksi Mixed di 8.000-8.124: Ini 4 Rekomendasi Saham Potensial (NCKL, HMSP, dkk) untuk Hari Ini!
Gila! Emas BSI Tembus 19 Ton & Tumbuh 72%, Proyeksi 2030 Bikin Melongo
MEDC Bagikan Dividen Interim Rp 28,3 per Saham, Naik 18%! Ini Jadwal Pembayarannya