Lebih lanjut, Yenanto Siem memaparkan, BNI Finance juga berhasil membukukan aset sebesar Rp3,79 triliun atau meningkat 272% dibandingkan dengan 2022 yang mencatatkan aset sebesar Rp1,02 triliun.
Peningkatan aset ini dipacu oleh keberhasilan BNI Finance dalam memperbesar porsi segmen pembiayaan konsumer dan memperluas jaringan pemasaran.
Ekspansi pembiayaan juga diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang prudent dan tercermin dari angka non performance financing (NPF) yang mencapai 0,07% pada 2023, membaik dibanding NPF tahun sebelumnya sebesar 0,92%.
Di tahun ini, Yenanto menekankan BNI Finance optimis dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif dengan kembali memperluas jaringan kantor cabang di 22 kota yang potensial.
“Kami akan memperluas jangkauan pasar, sehingga dengan penambahan kantor cabang yang rencananya beroperasi di tahun ini, kami optimis dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” ujar Yenanto.
Dia menuturkan, beberapa langkah yang telah dirancang oleh BNI Finance di antaranya dengan melakukan digitalisasi proses bisnis dan penguatan proses bisnis sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan secara cepat dan bertumbuh semakin sehat.
Baca Juga: Automatic Room Correction dari Neumann Studio Monitor – Kini Tersedia Juga untuk Sistem Multichannel
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Desember Tanpa Cuti, DJP Pacu Target Pajak 2025 Sementara Lokasi PLTN Masih Digodok
Industri Besi-Baja Pasang Alat Deteksi Radiasi, Waspada Ulang Insiden Cikande
Panas di The Fed, Wall Street Menanti Arah Suku Bunga yang Terbelah
Investasi Iklim Dirayakan, 40 Perusahaan dan 10 Tokoh Dapat Apresiasi di BEI