Bagi PT Pertamina Hulu Energi, menjalankan operasi migas di berbagai penjuru negeri bukan cuma soal teknologi. Tantangan sosial di lapangan kerap kali lebih kompleks. Itu sebabnya, perusahaan ini mengandalkan pendekatan yang jauh lebih personal, berangkat dari data dan kearifan lokal, untuk meredam potensi konflik dengan warga sekitar.
Fitri Erika, Senior Manager External Communication and Stakeholder Relations PHE, mengakui hal itu. Menurutnya, kesalahpahaman masyarakat terhadap aktivitas industri hulu migas adalah hal yang biasa terjadi. Kekhawatiran itu nyata.
"Nah, bagaimana program-program ini mulai dirancang, tentu kita berbasiskan kepada data ataupun social mapping, kemudian dilanjutkan dengan melakukan diskusi ataupun FGD dengan pemangku kepentingan," ujar Erika dalam paparannya pada acara Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Jakarta, Sabtu (20/12).
Ia memberi contoh yang cukup gamblang. Bayangkan saja, saat tim operasional dengan seragam safety lengkap tiba-tiba masuk ke sebuah kawasan hutan atau area tangkapan nelayan. Penampilan mereka sendiri sudah bisa memicu prasangka.
"Contoh misalnya ketika kita, teman-teman pakai baju coverall Pertamina masuk ke hutan, itu masyarakat beranggapan 'Wah pasti pohon mau ditebang gitu, wah pasti akan ada sumur di sini.' Nah, itu memang ada saja awal-awal untuk melihat secara fisik kita aja mereka sudah berbeda," jelasnya.
Tak bisa dimungkiri, stigma semacam itu jadi tantangan tersendiri saat membangun dialog. Di sisi lain, hal serupa juga terjadi di lepas pantai. Kegiatan survei seismik yang melibatkan kapal besar kerap bersinggungan dengan jalur nelayan, yang berpotensi memicu protes kalau komunikasinya kurang.
"Nelayan complain misalnya, 'kok kapal lewat-lewat?' Nah sebelum itu kita lakukan sosialisasi bahwa teknologi yang dilakukan seismik ini aman. Jadi memang harus kita melakukan mitigasi sebelum pelaksanaan program-program itu bisa kita lakukan," papar Erika.
Artikel Terkait
Prabowo Soroti Kebersihan Kota dan Desa sebagai Kunci Pariwisata Indonesia
Logindo Lepas Dua Kapal, Kantongi Rp137 Miliar untuk Perkuat Kas
Merger MORA dan MyRepublic Bentuk Raksasa Internet Baru, Saham Melesat 2.123%
Prabowo Serahkan Kunci Rumah Subsidi ke Guru, Nelayan, hingga Tukang Pijat di Serang