Di sisi lain, ada proyek rehabilitasi bendung di Jawa Timur. Nilai kontraknya bahkan lebih besar, Rp268,33 miliar, dengan jadwal pengerjaan hingga 2027. Bendung Karet Jatimlerek ini vital fungsinya untuk mengatur elevasi air Sungai Brantas, terutama guna memenuhi kebutuhan irigasi sawah-sawah di sekitarnya.
Yang menarik, proyek ini memakai teknologi khusus bernama Pneumatic Spillway Gate with Rubber Bladder. Intinya, sistem pintu karet bertekanan udara untuk mengendalikan aliran air dengan lebih presisi.
Lalu, proyek ketiga adalah jalan tol akses menuju Pelabuhan Patimban. WIKA mengerjakannya dalam skema kerja sama operasi (KSO) dengan porsi saham 17,5%. Nilai total proyeknya sekitar Rp244,69 miliar.
Agung berharap proyek tol ini bisa memperkuat konektivitas. "Patimban kan salah satu simpul logistik nasional. Dengan akses yang lebih baik, arus barang dan distribusi industri di Jawa Barat pasti lebih lancar," tuturnya.
Dengan ketiga proyek baru ini, portofolio WIKA makin bertambah. Perusahaan BUMN konstruksi ini optimis bisa terus berkontribusi pada pembangunan infrastruktur strategis yang dampaknya langsung terasa oleh masyarakat.
Artikel Terkait
Logindo Lepas Dua Kapal, Kantongi Rp137 Miliar untuk Perkuat Kas
Merger MORA dan MyRepublic Bentuk Raksasa Internet Baru, Saham Melesat 2.123%
Prabowo Serahkan Kunci Rumah Subsidi ke Guru, Nelayan, hingga Tukang Pijat di Serang
Antrean IPO BEI Didominasi Raksasa Aset, Target 2025 Belum Tercapai