Di sisi lain, pemanfaatan warna alam ini punya dampak ekonomi yang nyata. Dengan masuk ke ranah eco-fashion berkelanjutan, nilai jual tenun menjadi lebih tinggi dan potensi pasarnya pun meluas. Ini artinya, pendapatan yang lebih baik dan berkesinambungan bagi para penenun beserta keluarganya.
Nicholas Saputra sendiri tak cuma hadir sebagai duta. Ia terlibat dalam diskusi hangat dengan para penenun, menjadi wadah tukar pikiran yang cair. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung mengolah pewarna alam, serta kunjungan ke kebun tanaman sumber warna yang dikelola kelompok penenun sebuah hasil nyata dari program pembinaan ini.
"Program ini membuktikan bahwa melestarikan tradisi dan menguatkan ekonomi bisa berjalan beriringan," ungkap Nicholas.
"Dengan pendampingan yang tepat, tenun bukan cuma simbol budaya. Ia bisa memberi nilai tambah yang konkret bagi kehidupan para penenun," jelasnya.
Memang, kain tenun sudah menyatu dengan struktur sosial dan ekonomi masyarakat Sumba Timur. Namun, tradisi pewarnaan alam sempat terancam ditinggalkan. Alasannya klasik: prosesnya terlalu panjang dan rumit. Kehadiran program Bakti BCA dan WARLAMI ini seperti napas baru, menghidupkan kembali tradisi dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan, baik untuk lingkungan maupun ekonomi para perajin.
Untuk penguatan yang lebih menyeluruh, Bakti BCA juga mendorong pembentukan koperasi serba usaha yang anggotanya adalah para perajin tenun. Koperasi ini diharapkan bisa membangun ekosistem ekonomi kerajinan yang lebih solid dan memperkuat kelembagaan kelompok penenun.
Program Pembinaan Wastra Warna Alam sendiri merupakan bagian dari pilar Bakti Budaya yang dijalankan sejak 2022. Selain di Sumba Timur, program serupa telah menyentuh wilayah seperti Timor Tengah Selatan dan Baduy di Banten.
Dan tidak berhenti di situ. Terbaru, mulai tahun 2025, BCA akan memberikan pembinaan kepada 32 penenun songket Melayu dari Deli Serdang dan Batu Bara, Sumatra Utara. Dukungan untuk pengembangan pasar produk wastra warna alam juga terus dilakukan melalui berbagai kegiatan strategis perusahaan.
Artikel Terkait
BI Perpanjang Keringanan Kartu Kredit hingga 2026, Tapi Kredit UMKM Masih Tersendat
Formula Baru UMP 2026: Faktor Alfa Melonjak Atas Perintah Langsung Prabowo
Waspada! Ini Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Bisa Bikin Kantong Jebol
BI: Dampak Bencana Sumatera Terhadap PDB Masih Terbatas, Inflasi Terkendali