Hotel Berharap Libur Akhir Tahun Jadi Penyelamat di Tengah Tekanan 2025

- Senin, 15 Desember 2025 | 04:12 WIB
Hotel Berharap Libur Akhir Tahun Jadi Penyelamat di Tengah Tekanan 2025

Industri perhotelan lagi nungguin momen Natal dan Tahun Baru. Buat mereka, liburan akhir tahun 2025 ini kayak angin segar yang dinanti-nantikan. Maulana Yusran, Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ngomong kalau okupansi kamar hotel diproyeksikan bakal naik signifikan. Targetnya? Bisa nyentuh 70 sampai 80 persen saat puncak musim liburan nanti.

"Kita berharap, di liburan Natal nanti, bisa mencapai sekitar 70-80 persen okupansinya,"

kata Maulana, Minggu lalu. Optimisme ini muncul meski ada sejumlah tantangan di lapangan.

Memang, situasinya nggak sepenuhnya mulus. Bencana alam di Sumatera Barat, misalnya, cukup memengaruhi pergerakan wisatawan. Daerah itu kan destinasi favorit, khususnya buat warga Jambi atau Pekanbaru. Tapi, di sisi lain, antusiasme masyarakat buat jalan-jalan tetap terlihat tinggi. Jadi, secara nasional, Maulana tetap yakin kinerja akhir tahun bakal terdongkrak. Harapannya sih, lonjakan di penghujung tahun ini bisa jadi penawar bagi kondisi sepanjang 2025 yang cukup berat.

Ya, tahun ini tekanan ke sektor perhotelan dan restoran terasa banget. Maulana bilang, kondisinya hampir mirip kayak masa pandemi COVID-19, atau setara dengan catatan tahun 2022. Okupansi tahunan 2025 diperkirakan turun. Kalau tahun 2024 lalu bisa nyangkut di angka 50 persen, tahun ini diprediksi cuma sekitar 45 persen. Mirip sama level tahun 2023.

Ada apa, sih? Salah satu penyebab utamanya adalah efisiensi anggaran pemerintah. Jadi, kegiatan dinas dan acara MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dari instansi negara berkurang drastis. Padahal, itu sumber penghasilan yang penting buat hotel-hotel.


Halaman:

Komentar