Perubahan status ini tentu menarik, mengingat kinerja MORA sepanjang 2025 benar-benar luar biasa. Sejak Januari, grafiknya melesat nyaris vertikal. Harganya melonjak hampir 2.400 persen, mentok di level Rp11.725 per lembar. Bayangkan, kenaikan fantastis itu mendongkrak kapitalisasi pasar Moratelindo hingga menyentuh angka Rp277 triliun. Sungguh pencapaian yang menggetarkan.
Di sisi lain, pihak perusahaan sendiri mencoba memberi penjelasan. Corporate Secretary Moratelindo, Henry Rizard Rumopa, mengakuinya. Menurut dia, lonjakan harga itu lebih didorong oleh membanjirnya transaksi pembelian dari investor. Tapi dia bersikeras, tidak ada faktor fundamental baru yang mendasari gila-gilaan ini.
"Sampai dengan saat ini, tidak terdapat informasi media massa tentang perseroan yang dapat memengaruhi harga efek perseroan,"
kata Henry beberapa waktu lalu.
Jadi, dengan keluarnya dari papan FCA, MORA memasuki babak baru. Para investor kini bisa lebih leluasa memperjualbelikannya. Tinggal tunggu saja, apakah euforia dan volatilitas tinggi masih akan terus mewarnai pergerakan saham ini ke depannya.
Artikel Terkait
IHSG Tergelincir 80 Poin, Sentimen Negatif Gempur Pasar
Air Borneo Siap Terbang, Sambungkan Sarawak dan Ibu Kota Nusantara
IHSG Tergelincir 80 Poin, Lotte Chemical Anjlok 15%
Ekspor Perikanan Tembus USD 5 Miliar, ASEAN Jadi Pasar Andalan