Pasar saham kita hari ini seperti rollercoaster. Pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melesat ke rekor tertinggi baru di level 8.743,21. Suasana sempat heboh. Namun, euforia itu tak bertahan lama. Indeks justru berbalik arah dan ditutup melemah 0,61 persen ke posisi 8.657,18. Dalam hitungan poin, pelemahannya mencapai 53,51 poin.
Kalau dilihat dari aktivitas perdagangannya, hari ini cukup sibuk. Nilai transaksi totalnya mencapai Rp26,14 triliun. Volume saham yang berpindah tangan pun tidak main-main: 53,36 miliar saham dengan frekuensi transaksi lebih dari 3 juta kali. Tapi, mayoritas saham justru tertekan. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 452 saham melemah, sementara yang menguat hanya 262. Sisanya, 243 saham, stagnan alias flat.
Lalu, sektor mana saja yang jadi penyebabnya? Tekanan jual ternyata cukup luas. Sektor teknologi dan energi, misalnya, masuk ke zona merah. Begitu pula dengan sektor kesehatan dan keuangan. Bahkan, saham-saham siklikal dan non-siklikal ikut-ikutan melemah, menambah suram suasana.
Di sisi lain, tidak semua sektor ikut terpuruk. Masih ada beberapa pilar yang bertahan dan bahkan mencatatkan penguatan. Infrastruktur dan transportasi, contohnya, masih terlihat hijau. Sektor industri, properti, dan bahan baku juga menunjukkan ketahanan, menjadi penopang di tengah pelemahan yang terjadi.
Artikel Terkait
IHSG Merangkak Naik, Infrastruktur dan Energi Jadi Penyelamat
Setelah Vakum, Saham INET Disorot dengan Target Harga Melonjak 74%
Bank Mandiri Pertahankan Gelar Juara Laporan Tahunan, Kinerja Keuangan Kian Moncer
IHSG Bertahan Hijau di Tengah Kemelut Bursa Asia