Lantas, apa dampaknya bagi Unilever Indonesia? Dengan melepas es krim, perusahaan bakal lebih fokus. Fokusnya kini pada segmen Home & Personal Care yang dikenal punya margin menggiurkan. Tak hanya itu, beban operasional dari bisnis yang boros biaya ini pun terangkat dari pundak perseroan.
Nilai Rp7 triliun itu sendiri didapat dari perhitungan yang cukup detail. Valuasi mencakup aset tetap senilai Rp2,55 triliun berdasarkan pasar, dengan nilai buku bersihnya sekitar Rp1,99 triliun. Ada pula persediaan yang dihargai Rp172 miliar. Kalau dibandingkan, angka transaksi ini setara 204% dari ekuitas Unilever per akhir September tahun lalu. Cukup signifikan.
Namun begitu, pasar saham tampaknya merespons dengan sedikit kecurigaan. Saham UNVR di perdagangan sore ini melemah 3,3 persen, terpantau di level Rp2.620 per lembar. Imbasnya, kapitalisasi pasarnya tergerus jadi Rp99,9 triliun.
Seperti itulah dinamika korporasi. Satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Unilever kini memasuki babak baru, meninggalkan bisnis es krim yang mungkin sudah jadi kenangan.
Artikel Terkait
Magnum Resmi Lepas dari Unilever, Saham Perdana Dibuka di Bursa Amsterdam
Kilang Tuban Menanti Keputusan Akhir di Tengah Ketegangan Geopolitik
SLIS: Dari Kipas Angin hingga Motor Listrik, Ini Profil Emiten yang Lagi Naik Daun
Zulhas Buka Suara Soal Tradisi Gotong Beras Sejak Kecil