Desember selalu punya daya tariknya sendiri bagi para pelaku pasar saham. Ada semacam harapan yang mengudara, sebuah pola yang berulang hampir setiap tahun: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat di penghujung tahun. Fenomena ini tak lepas dari dua hal yang sudah jadi perbincangan klasik: Santa Claus Rally dan aksi window dressing dari manajer investasi.
Angkanya cukup berbicara. Kalau kita tilik sepuluh tahun ke belakang, IHSG tercatat naik di delapan Desember terakhir. Artinya, probabilitas penguatannya mencapai 80 persen. Rata-ratanya, kenaikan di bulan ini sekitar 2,63 persen angka yang cukup signifikan dibanding banyak bulan lain.
Beberapa tahun bahkan mencatat reli yang luar biasa. Ambil contoh Desember 2017, IHSG melesat 6,78 persen. Lalu ada Desember 2020, naik 6,53 persen, sebuah pemulihan yang menggembirakan setelah tekanan pandemi. Bahkan di tahun-tahun yang lebih biasa saja, seperti 2018 dan 2016, return-nya tetap positif, masing-masing 2,28 persen dan 2,87 persen.
Lantas, apa yang mendorong pola ini?
Pertama, tentu saja Santa Claus Rally. Ini adalah kecenderungan pasar global untuk bergerak naik di pekan-pekan terakhir menjelang tahun baru. Sentimennya biasanya lebih optimis, aktivitas perdagangan institusi cenderung lebih ringan, dan ada aliran dana segar yang masuk menyambut awal tahun.
Di sisi lain, faktor kedua tak kalah penting: window dressing. Para manajer investasi kerap melakukan aksi beli, terutama pada saham-saham besar, untuk mempercantik tampilan portofolio mereka sebelum laporan kinerja akhir tahun dipublikasikan. Aksi ini secara alami mendorong indeks.
Memang, tidak setiap Desember berakhir hijau. Tahun 2024 dan 2022 contohnya, IHSG justru terkoreksi. Namun begitu, secara historis, tekanan di bulan terakhir kalender ini terbilang jarang terjadi.
Nah, soal saham, riset terbaru dari BRI Danareksa yang terbit Senin (1/12/2025) menyoroti momentum ini.
Menurut mereka, kombinasi window dressing dan Santa Claus Rally itulah yang menopang probabilitas penguatan 80 persen tadi, menjadikan Desember sebagai bulan yang konsisten memberi return positif.
“Hal tersebut ditopang window dressing dan Santa Claus Rally,” tegas BRI Danareksa.
Artikel Terkait
ASDP Gerak Cepat, Salurkan Bantuan Rp185 Juta untuk Korban Banjir-Longsor Sumatera
Pemerintah Siapkan Rp 1,3 Triliun untuk Tambah 100 Ribu Hektar Kebun Kopi
IHSG Pacu Kenaikan 55 Poin, Sektor Industri Jadi Penopang Utama
Indonesia Siapkan Rp 16,6 Triliun untuk Kartu Anggota BRICS