Kilang Balikpapan Siap Beroperasi, Impor BBM Dipangkas 100 Ribu Barel per Hari

- Senin, 01 Desember 2025 | 14:05 WIB
Kilang Balikpapan Siap Beroperasi, Impor BBM Dipangkas 100 Ribu Barel per Hari

JAKARTA – Akhirnya ada titik terang. Proyek besar Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dipastikan akan diresmikan pada 17 Desember 2025 mendatang. Pertamina, sebagai pelaksana, menegaskan ini adalah langkah nyata untuk mengurangi ketergantungan kita pada impor BBM. Bukan sekadar wacana lagi.

Modernisasi kilang terbesar milik negara ini diharapkan bisa langsung memangkas angka impor. Tak hanya itu, pasokan energi dalam negeri juga bakal lebih berkualitas. Dampaknya, kalau semua berjalan sesuai rencana, akan langsung terasa.

Praktisi migas Hadi Ismoyo melihat proyek ini sebagai bukti transformasi Pertamina. Baginya, RDMP Balikpapan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional itu memang sangat dibutuhkan, mengingat kebutuhan energi nasional yang terus melonjak dari tahun ke tahun.

“RDMP Balikpapan adalah langkah konkret menuju kemandirian energi nasional. Ini investasi besar yang hasilnya langsung dirasakan industri dan masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Dia meyakini modernisasi kilang ini akan menjadi faktor strategis. Kapasitas produksi BBM yang semula sekitar 260 ribu barel per hari (bopd) akan naik drastis menjadi 360 ribu bopd. Angka ini tentu signifikan.

“Dengan kapasitas baru ini, impor BBM dapat berkurang setidaknya 100 ribu bopd. Ini angka signifikan dalam neraca energi nasional,” tegasnya.

Meski begitu, Hadi bersikap realistis. Menurutnya, RDMP Balikpapan belum bisa disebut sebagai ‘game changer’ sepenuhnya. Soalnya, kebutuhan BBM Indonesia saat ini sudah menyentuh 1,5 juta bopd. Artinya, meski produksi naik, kita masih harus mengimpor sekitar 400 ribu bopd.

Tapi jangan salah. Dia menekankan bahwa proyek ini tetap penting sebagai pijakan awal. Setidaknya, tekanan impor bisa berkurang dan struktur energi kita dalam jangka panjang akan lebih kuat.


Halaman:

Komentar