Dengan kepemilikan 100% ini, ENRG bertekad mendorong optimalisasi produksi dari aset strategisnya. Kangean dinilai punya peran krusial bagi pertumbuhan perusahaan ke depan, apalagi kontribusinya terhadap produksi gas selama ini cukup signifikan.
tutur Syailendra lagi.
Di sisi lain, ada juga transaksi yang berjalan berbarengan. Perseroan melepas 50 persen kepemilikannya di Blok Gebang kepada Japex, meski nilai pastinya tak diungkap ke publik.
Alhasil, porsi ENRG di Blok Gebang menyusut jadi 50 persen. Namun begitu, kemitraan dengan Japex di blok ini diharap bisa mendongkrak produksi gas pada 2027, sekaligus memberi dampak positif bagi EBITDA, arus kas, dan cadangan migas perseroan.
Artikel Terkait
Pameran di Bucharest Raup Ratusan Juta, Turis Rumania Ramai-ramai Incar Destinasi di Luar Bali
Pemindahan ASN ke IKN Tersendat, Jumlah Kementerian Membengkak Jadi 48
Apindo Soroti Formula Upah 2026 di Tengah Tekanan Biaya Usaha
Dua Raksasa Industri Kolaborasi Garap Proyek Sampah Jadi Energi di Bali