Pasar komoditas Kamis kemarin (20/11) tampak berwarna-warni, dengan beberapa komoditas utama justru melemah. Minyak mentah, CPO, dan nikel tercatat mengalami tekanan jual. Di sisi lain, timah justru merangkak naik, sementara batu bara bertahan di posisinya.
Minyak Mentah Kehilangan Momentum
Harga minyak malah turun di tengah upaya perdamaian yang digaungkan pemerintahan Donald Trump. Ia mendorong Ukraina untuk menerima kesepakatan dengan Rusia, yang konfliknya sudah berjalan lebih dari tiga tahun. Padahal, sebelumnya sempat ada angin segar. Laporan dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah yang lebih tajam dari perkiraan, yang sempat mendorong penguatan harga di sesi awal.
Namun begitu, sentimen positif itu buyar. Usulan perdamaian AS–Rusia itu disebut-sebut mencakup hal-hal yang sebelumnya selalu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, seperti penyerahan sebagian wilayah dan pengurangan kekuatan militernya.
Zelenskiy sendiri pada hari itu mengatakan akan mempelajari usulan tersebut dan akan berkonsultasi lebih lanjut dengan Amerika.
Akibatnya, kontrak berjangka Brent harus tutup melemah 0,2 persen ke level USD 63,38 per barel. Sementara itu, kontrak WTI AS anjlok lebih dalam, 0,5 persen, menjadi USD 59,14 per barel.
Artikel Terkait
Yohanes Surya Mundur, Telkom Gelar RUPSLB untuk Ubah Susunan Dewan
BTN Pacu Penyaluran Rp 25 T Dana Pemerintah Lebih Cepat dari Target
Pasar Asia Babak Belur, Data AS Gagal Beri Kepastian Arah Suku Bunga
Harga Emas Antam Tergelincir Rp 16.000, Sentuh Level Rp 2,3 Juta per Gram